Reno, bukankah kamu terlalu manja, Nak?!
Baiklah baik, aku paham jika di masih di awal usia lima belas tahun dan wajar saja bila anakku itu manja. Hanya saja di mataku saat ini Reno agam berlebihan sih.
Mau tak mau aku pun sedikit kesusahan mengurusi tiga anak sekaligus padahal kak Riki belum pulang. Dari ucapannya barusan aku cukup paham bahwa Reno mungkin saja akan menginap lebih lama di rumah ini.
Usai mencuci piring bekas makan siang, aku menoleh pada putra sulungku yang masih setia menangkup dagu dengan mata yang dikedip-kedipkan.
"Mau sampai kapan kamu kayak gini? Sana, mana ada kakak yang malah ngintilin maminya bukan menjaga adik-adiknya?" sewotku.
"Aku menjaga juga kok, bedanya saat ini sedang jagain mami. Lebih penting yang ini, soalnya kalau kehilangan mami aku bingung harus apa. Beda lagi jika kehilangan adik-adikku, tinggal minta mami buat lagi bukan?" Dengan jahilnya Reno menaik-turunkan alisnya.