Télécharger l’application
35.41% Sebuah Kebohongan / Chapter 17: 17

Chapitre 17: 17

***

Hikaru keluar dari rumah sakit yang sudah lama ditinggalinya, kedua kalinya Hikaru melihat dunia luar selain rumah sakit dengan warna putih yang selalu mendominasi-nya. rasanya begitu luas, hamparan pemandangan dan cahaya matahari yang begitu menghangatkan.

seharusnya seperti itu.

Cekrek!

ribuan manusia langsung menyambut Hikaru yang keluar dari rumah sakit.

berbagai orang menutupi halaman rumah sakit, sama seperti waktu itu. namun lebih banyak, Hikaru tidak tau kalau keluarga dan statusnya tinggi, hingga mengundang perhatian banyak orang. beberapa adalah wartawan, beberapa lagi orang biasa dan polisi yang langsung menyambut Hikaru di luar rumah sakit. pemandangan yang seharusnya indah, kini rasanya sesak.

Hikaru menelan kepahitannya, berusaha untuk tetap tenang. Kazuya dengan cepat tersingkirkan dari Hikaru, saat orang-orang mencari berita dan sensasi tentang Keluarga Hikaru, Kazuya hanya bisa melihatnya dari jauh, saat orang orang mengerubungi Hikaru dan membuat Kazuya menjauh darinya.

Hikaru hanya tersenyum tipis pada Kazuya, berharap semuanya baik baik saja. Kazuya mendecih, dia tidak bisa membuat keributan disini. jika tidak ingin, membuat semuanya jadi lebih rumit. Kazuya hanya diam, melihat Hikaru yang kini tengah berusaha untuk menahan ketakutannya disana.

hingga Kazuya tidak bisa melihatnya lagi dari ribuan orang yang datang, rasanya begitu sesak. orang-orang yang menutupi pandangannya, nafasnya terasa sesak. tidak dapat bernafas di tengah banyaknya orang di sekitarnya.

Hikaru seperti terjebak dalam sebuah tempat sempit yang mengurungnya, Hikaru harus tetap tenang. Hikaru berusaha mengatur nafasnya, Hikaru tau kalau dia mengalami trauma akut karena hal ini. untuk alasan yang tidak Hikaru ketahui, mungkin Karena Hikaru yang selalu dikurung dalam dunianya sendiri oleh orang tuanya, sehingga Hikaru ketakutan saat memasuki dunia lain dimana banyak orang asing di sekitarnya, membuat Hikaru ketakutan.

membuat Hikaru menjadi takut dengan kepribadian dirinya sendiri.

Hikaru harus kuat. menghadapi semuanya, lambat laun Hikaru pasti akan terus mengalaminya lagi dan lagi. Hikaru meremas dadanya, berusaha untuk mengatur nafasnya yang sesak. pemandangan sekitar yang terlihat remang-remang. bayangan hitam yang sangat banyak mengerubunginya.

udara yang seakan menghilang.

"tenang Hikaru.."

"kau pasti bisa.."

"Tenanglah.."

seru Hikaru berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri, hanya dirinya yang bisa menghadapinya.

menghadapi dirinya sendiri.

Hikaru merasakan ketenangan, dan melihat warna yang mulai kembali. mata hitamnya yang tidak lagi kosong.

warna..-?

Hikaru mendongak, perkataan orang orang yang semula hanyalah hal yang menganggu nya mulai terdengar jelas.

"Hikaru..! apa benar kau yang terkena kekerasan keluarga?"

Kekerasan-? ternyata mereka hanya mengkhawatirkan dirinya.

"kau baik baik saja Hikaru?" tanya seseorang lagi, Hikaru mendongak bisa melihat orang-orang menatapnya dengan tatapan khawatir. bukan lagi bayangan hitam yang ingin melukainya.

mereka berbeda. Hikaru bisa melihatnya, berbeda dengan bayangan hitam yang selalu tampak sama.

Hikaru mengangkat kepalanya agar tidak lagi menunduk, menyembunyikan semuanya. nyatanya tidak ada yang perlu di takutkan Hikaru, selama ini Hikaru hanya ketakutan dengan kebenaran yang akan dihadapinya, Hikaru takut tersakiti karenanya. Hikaru takut dengan dunia yang dihadapinya.

sehingga Hikaru selalu bersembunyi, namun di dunia Hikaru pula Hikaru selalu tersakiti, terkekang di dalamnya.

dan membuat trauma mendalam.

membuat bayangan hitam yang menakutkan, berpikir kalau semuanya akan menyakitinya. padahal tidak semuanya seperti itu, Hikaru takut dengan kenyataan tentang dirinya sendiri, takut kalau semuanya akan menyakitinya lagi. takut kalau dunia luar ternyata menyakitkan seperti yang dia pikirkan selama ini. Hikaru terjebak di dalamnya, di dalam dunianya sendiri.

karena kejadian disekitarnya.

kejadian yang menghancurkan kepribadian dan kehidupan Hikaru.

"kasihan sekali..", seru mereka. Hikaru tersenyum, mengerti tentang dirinya.

"jangan kasihani aku.." seru Hikaru, kata kata pertama yang diucapkannya.

Hikaru tersenyum melihat ke arah mereka semua. mungkin selama ini Hikaru tidak pernah tersenyum, bahkan sebelum Hikaru mengalami hilang ingatan. Hikaru selalu berbohong dan bersembunyi dalam kebohongannya.

Kazuya tersenyum disana. akhirnya Hikaru terbebas dari belenggu yang selalu mengurungnya, Hikaru akhirnya bisa mencari jalan keluarnya sendiri dan melihat dunia lainnya yang terlihat jauh lebih indah dari yang dibayangkannya.

***

"apa benar kau menerima kekerasan dari keluarga mu..?" kata salah satu wartawan menyerahkan miknya pada Hikaru, Hikaru hanya tersenyum, memegangi dadanya yang terasa sakit. berdenyut, mengingat semua kenangan yang akan terus-menerus menyakitinya.

"aku tidak tau.., aku hilang ingatan, dan mungkin aku tidak peduli dengan semua itu,.." seru Hikaru tersenyum lebar.

"semuanya hanyalah sebuah kenangan yang mungkin menyakitkan, namun aku ingin tetap maju dan mungkin semuanya akan tetap melekat padaku, namun aku ingin tetap maju, aku ingin menghadapinya. menghadapi diriku sendiri dan kehidupan ku sendiri.."

Cekrek!

Cekrek!

Hikaru masih ketakutan dengan semua nya, bagaimana kata-katanya akan melukai banyak orang, bagaimana jika dirinya akan dihina. namun, Hikaru tidak bisa mundur. Hikaru melakukannya.

Hikaru harus melakukannya. untuk masa depan yang lebih baik, dan ini adalah langkah awal untuk berubah. dari semua kebohongan yang dilakukannya.

Hikaru tidak ingin berbohong, karena Hikaru ingin menghadapi kebenaran yang mungkin akan menyakitinya, yang mungkin akan menghancurkannya.

namun, Hikaru ingin menerimanya sehingga Hikaru bisa bergerak, keluar dari dunia yang membelenggunya selama ini. menuju ke dunia yang jauh lebih berwarna, dan menemukan jati dirinya sendiri disana. Hikaru tersenyum, langkah awal yang akan terasa menyakitkan. sekarang saja, Hikaru merasakan badannya gemetaran mungkin karena rasa ketakutan.

Hikaru melepaskan perban yang menutupi kepalanya, dan perban yang menutupi mata kirinya.

orang-orang terlihat tertegun. ada yang terkejut dengan kondisi Hikaru yang terbilang sangat menyedihkan, namun Hikaru tetap tersenyum, senyuman yang terasa begitu hangat. senyuman yang membuat semua orang merasa bahagia dan senyuman, yang mengatakan kalau Hikaru masihlah sangat berharga.

meksipun terlihat menyedihkan.

Hikaru takut mengakuinya dan ingin berbohong tentang dirinya, Hikaru adalah anak yang cerah, hal seperti ini seharusnya tidak sesusah itu kan-?

hal menyedihkan seperti ini tidak akan membuat cahaya di hati Hikaru padam.

kehidupan masih akan terus berjalan. meksipun Hikaru berhenti di tempat, waktu akan terus berjalan dan membuat seseorang akan terus berubah dan mengikuti Kehidupan yang berjalan. dan Hikaru ingin menjalaninya, kehidupan yang cerah dan kehidupan yang bahagia sesuai dengan namanya, 'Hikaru' yang akan selalu tersenyum. yang akan selalu bangkit, dan yang akan selalu bersinar, dan membawakan kebahagiaan untuk orang lain dan juga untuk dirinya sendiri.

"hehe, ini adalah diriku. bukan masalah bukan-?, aku masih hidup dan lagipula aku ini masih sangatlah tampan, aku tau itu. kalau diriku itu sangatlah tampan!"

semua orang terdiam. terpesona, meksipun Hikaru menyedihkan, Hikaru masih bisa bangkit. Hikaru masih bisa tersenyum, meksipun kehidupannya maupun masa lalunya menyedihkan, meksipun Hikaru akan terus terluka. Hikaru ingin terus tersenyum, karena dengan senyuman Hikaru bisa membuat orang berbahagia, dan dirinya sendiri juga akan berbahagia karenanya.

Karena, Hikaru adalah Hikaru.

'Anak yang cerah'.

"aku pasti akan bahagia, aku akan mencari kebahagiaan itu.." seru Hikaru tersenyum lebar. ternyata pesonanya sendiri lebih besar dari yang dikiranya.

Hikaru bisa membuat cahayanya sendiri, dirinya sendiri--yang membuat orang-orang berbahagia karenanya.

***

"Oke..oke sudah bubar sana!" seru Kazuya, mendorong dengan kasar dan cuek. berhadapan dengan Hikaru.

"ck kau keren, dasar bodoh" ejek Kazuya seraya tersenyum menyeringai.

Hikaru hanya terkekeh. Kazuya menarik Hikaru keluar dari kerumunan.

Kazuya melakukannya. tanpa sadar, Kazuya sudah menepati janjinya. bahwa Kazuya akan menyelamatkannya.

dan ternyata Hikaru bisa menjadi keren.

Hikaru bisa menjadi yang terbaik. ternyata menjadi dirinya sendiri, Hikaru bisa menyadari kalau dirinya itu keren.

Hikaru adalah Hikaru, Hikaru akhirnya mengetahuinya kehebatan dirinya dan Hikaru bisa menyukai dirinya sendiri.

***


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C17
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous