Saat meninggalkan kamar, mereka berpapasan dengan beberapa orang. Melewati koridor yang panjang, di mana orang-orang saling berpapasan tapi tidak saling menyapa. Usman mengikuti ke mana tiga orang yang lebih tua darinya. Dengan membawa satu tas berisi pakaian dan semua uangnya. Dan satu lagi berisi pakaian dan barang milik Menik. Mereka menuju ke mobil yang terparkir di dekat gerbang.
"Masukin tasnya ke sini, Man! Nanti beneran kalau ada waktu saya kenalkan ke cucuku," kata Karyan yang membuka bagasi mobil. Setelah melihat tas sudah di dalam, lalu ia menutup kembali dan menuju ke depan.
Usman duduk di samping sopir. Sementara Menik bersama Rani yang duduk di belakang. Segera setelah semua masuk ke dalam, Karyan memarkir mobilnya lalu meninggalkan rumah sakit.
"Nah, kamu sudah bisa nyetir mobil atau belum, Dek?" tanya Karyan sambil memegang kendali setir. Lalu menggerakkan tangannya dengan ulet agar bisa menjalankan dengan lancar.