Melati heran, risih tapi tidak bisa menolak pertemuan serta perjamuan makan malam yang tak diduga akan membawanya kepada bisnis orang terkaya nomor dua di Indonesia itu.
Melihat mereka perdebat mempermasalahkan jodoh atau orang yang cocok dengannya, membuat Melati takut. Dia meminta izin untuk ke toilet sekedar melepas rasa gugup dan bingung tiada tara.
"Permisi, saya pamit mau ke toilet sebentar!" Kata Melati, berdiri.
"Perlu saya antar!" tawar David.
"Enggak, enggak usah. Saya bisa sendiri." Melati buru-buru pergi ke toilet kafe.
"Maaf, Mas. Toiletnya di mana ya."
"Ada di sebelah kiri sana, Kak. Kakak lurus aja terus belok kanan."
"Baik." Dia pun tiba di depan toilet. Menghidupkan keran lalu membasuh wajah.
"Mike, anak kamu sangat cantik."
"Ya jelas. Ibunya saja cantik, apalagi anaknya." Mike meninggi.
"Masih lama tidak ya Melati di toilet?"