Melati memandangi gaun biru muda yang tergantung rapi berserta dilapisi dengan plastik bening di lemarinya.
"Apa aku pantas menggunakan gaun ini?" pikirnya. Lalu menutup lemari.
Melati tak habis pikir dengan kekejaman Celine. Bahkan dia harus ikut andil mengurus acara pertunangan itu. Gadis itu membuatnya jatuh dan harus berenang melewati air kesedihan.
"Mel, kalau lo jujur yang sebenarnya sama Kalysa, pasti dia gak akan nyuruh lo ikut-ikutan buat acara pertunangan gak jelas ini." Kesal Ratu.
"Benar-benar tu. Lo harus berani Mel. Buktiin kalau lo cinta sama Devano." Tambah Zea.
"Sementara Devano juga cinta ke lo. Cinta itu gak bertepuk sebelah tangan, malahan kalian cocok."
"Cinta kami memang tidak bertepuk sebelah tangan, namun ditepuk oleh keadaan. Ditampar pada kenyataan bahwa orang miskin dan orang kaya tak bisa bersatu."
"Mel, jangan nyerah gitu aja. Semangat dong." Ketiga temannya itu memberikan semangat melalui aplikasi video call.