Chapitre 62: Hukuman

Kalau cemburu bilang, jangan hanya diam lalu menghilang seperti jailangkung.

"Kamu bisa kan melakukan pekerjaan rumah ini?" tanya Kalysa beberapa hari yang lalu. Mau tak mau Melati mengangguk, dia memang harus bisa melakukannya bukan? Mau bagaimana lagi, dia harus bisa lulus sekolah agar dia bisa mencari pekerjaan yang lebih biak tentunya.

Kini Melati kembali menjalani rutinitasnya. Dia melakukan banyak hal. Prosesi pekerjaan dia berubah drastis. Bahkan lebih melelahkan. Dia bangun sebelum ayam berkokok. Menjalani ibadah kepada Allah. Lalu pergi ke dapur. Di saat orang-orang masih bermimpi dan tertidur dalam lelap.

Dia melihat begitu banyak piring kotor serta gelas dan peralatan masak lainnya tergeletak. Jika mereka memiliki mulut, makan kita akan mendengar mereka meronta untuk segera dibersihkan.

Semua alat masak bahkan belum dicuci. Sebenarnya siapa yang bertanggung jawab sampai-sampai pagi buta begini dia yang harus mengerjakannya sih?!