"Misi pertama mu selesai Haruka kun selamat" ucap peri baik
"Misi kedua apa?" tanya ku
"Entahlah, saat muncul akan ku berikan padamu" balasnya
"Kheeee kamu merepotkan" ucap ku
.
Tok tok
Pintu kamar ku di buka, ku buka segera pintunya.
"Ada apa Kana nee?" ucap ku
"Ini surat dari UA, ku kira ini surat bahwa kamu harus segera mengirimkan ukuran sragam" ucapnya
"Oh, kamu sudah ngirim?" tanya ku
"Sudah minggu lalu, mau ku bantu mengukurnya?"
"Tentu" balas ku
.
Ia ku ajak masuk kamar, ku lepaskan baju dan hanya menyisakan celana dalam ku.
"Kyaa apa yang kamu lakukan!" teriak Kana
"Mengukur bukannya harus melepaskan pakaian?" tanya ku
"Ya memang sih, maaf kaget berlebih"
Ia mulai mengukur dari tinggi badan ku, panjang lengan ku, panjang bahu, panjang leher, lingkar dada, lingkar perut, lingkar pinggang, panjang leher hingga ke bawah, dari pinggang ke kaki, lingkar tangan dan kaki.
"Oke sudah selesai" ucap Kana
"Terima kasih" ucap ku lalu memakai pakaian ku kembali
"Sama sama, ini kamu poskan sendiri atau kamu kirimkan ke UA langsung" ucap Kana
"Baik" balas ku
Aku memilih untuk mengeposkan saja, sebab sebenarnya UA itu lumayan jauh dari rumah.
.
Malam hari rapat keluarga.
"Kalian berdua akan menggunakan apartemen yang sama, ayah sudah menyewakan di dekat SMA, sebenarnya bisa asrama namun ayah kurang yakin kalian akan betah" ucap Ayah
"Berapa biayanya yah?" tanya ku
"Murah tidak perlu kamu pikirkan, yang terpenting kalian fokus belajar menjadi pahlawan" kata ayah
"Haruka kun, kamu jaga kakak mu ya, ingat kamu laki laki" ucap ibu
"Tentu saja ibu akan ku jaga Kana nee" balas ku
"Puffft biasanya saja kamu yang ku jaga Haruka kun" ucap Kana
"Tidak, aku bisa mandiri sekarang asal kamu tau" ucap ku
"Apa benar, adik manis ku sudah mandiri" tanyanya
"Sudah jangan di goda, kalian akan pindah h-2 sebelum masuk sekolah, kalian keberatan?" tanya ayah
"Tidak ayah" balas kami berdua
.
1 hari kemudian sragam SMA ku datang, bersama dengan sragam SMA milik Kana.
Kami memperlihatkan pada ibu dan ayah, mungkin hal yang biasa namun pastinya dalam hati orang sangat bangga, melihat kedua anaknya bisa masuk ke SMA terbaik se Jepang ini.
.
Tanggal 29 kami pindahan ke apartemen baru di bantu oleh ayah dan ibu.
Mereka sekalian membantu menata barang dan memberikan kami uang saku.
"Uang saku akan ayah kirim ke rekening masing masing tiap minggu, jika kurang hubungi ayah atau ibu ya" ucap ayah
"Baik ayah aku paham" balas ku
"Jika begitu ayah dan ibu kembali dulu, kalian sehat sehat di sini"
"Tentu ayah, sampai jumpa" balas kami
Kami memeluk mereka berdua sebelum berpisah.
"Misi kedua muncul, mandi bersama dengan Kana nee" bisik peri jahat
"Wtf" pikir ku setelah mendengar itu
.
Jam 3 sore.
Mereka berdua kembali ke rumah, aku dan kakak ku segera masuk ke dalam.
"Huh gerahnya, mandi dulu enak ini" ucap kakakku
"Boleh aku ikut?" tanya ku
"Eh kamu mau mandi bersama?" tanya Kana kaget
"Iya" balas ku
"Boleh saja, tapi jangan berbuat yang aneh aneh loh ya" ucap Kana dengan muka memerah
"Tidak ada yang aneh, kan hanya mandi" balas ku dengan tenang, menutupi rasa malu ku
.
Kami masuk bersama ke kamar mandi hanya menggenakan sepotong kain yang di namakan handuk.
"Sudah jangan malu malu, kita sodara bukan" ucap ku
"Ya memang tapi ini sebenarnya sudah tidak wajar Haruka kun"
"Wajar wajar, hanya sekali ini, sini duduk biar ku gosok punggung mu" balas ku
"Baik"
Kana duduk di depan ku, ia membuka handuk yang melilit tubuhnya.
"Astaga putih mulus, seperti milik Saki" pikir ku
"Segera di tuang air, jangan hanya di lihat" ucap Kana
"Baik, baik" balas ku
Ku tuang air di atas kepalanya, lalu ku tuang sabun cair di kain busa.
Ku gosok perlahan punggungnya.
"Kamu tau Kana nee, kamu itu cantik loh" ucap ku memulai obrolan
"Tentu saja aku cantik kan keturunan dari ibu dan ayah juga, kamu juga tampan, punya pawakan gagah dan putih" ucap Kana
"Terima kasih atas pujiannya, bisa angkat tangan mu ke atas" tanya ku
"Eh untuk apa?"
"Pinggirnya tidak bisa ku sabuni, jika posisi tangan mu seperti itu mana bisa terkena" balas ku
"Oh, baik" balas Kana namun tetap menutupi dadanya
Ku sabuni beberapa kali ku dekatkan kain busa ke oppainya.
"Haruka kun tidak perlu sedekat itu" ucap Kana
"Tidak tidak semua harus bersih, sekarang berbalik saja" ucap ku
"Ehhh mana mungkin, nanti bisa kelihatan"
"Tidak masalah"
"Itu masalah sangat masalah!"
"Masalah kenapa coba?" tanya ku tidak paham
"Kita sudah termasuk remaja dewasa, punya ku sudah tumbuh asal kamu tau"
"Aku memang tau itu, aku malah ingin melihatnya" kata ku ngasal
"Sudah ku duga kamu mengajak kakak mandi untuk urusan ini, tidak akan ku biarkan kamu melihatnya!"
"Huh ya sudah jika tidak boleh, bisa gosok punggung ku ganti" tanya ku
"Eh kamu tidak bersikeras ingin tau?"
"Ya tidak di perbolehkan, makanya langsung saja gosokkan punggung ku"
"Un, baiklah"
Kana mengenakan kembali handuknya lalu pindah posisi ke belakang ku.
Ia menggosok dengan lembut.
"Kamu tidak terangsang dengan tubuhku Haruka kun?" tanya Kana setelah melihat junior ku yang masih tertidur
"Tidak, untuk apa terangsang, kita kan sodara tidak baik dan tidak di benarkan jika punya hubungan seperti itu" balas ku
"Kamu benar tidak baik dan tidak di perbolehkan yang benar, ayo sekarang berendam" ajak Kana
"Berhadapan atau satu sisi?" tanya ku
"Satu sisi saja, kamu duluan yang masuk"
"Baiklah"
.
Ku lepaskan handuk ku tepat di hadapan kakak ku.
"Kyaaa hentai kenapa di lepas sekarang!" teriak Kana
"Ya kalau di lepas nanti basah" airnya kotor
"Itu bukan alasan Haruka kun segera masuk sana!"
"Baik baik, nih aku masuk"
.
Setelah aku masuk Kana ikut masuk.
"Handuknya di lepas" suruh ku
"Iya iya aku paham"
.
Handuk di lepas, sedikit ku lihat dadanya hanya sedikit, lalu ia masuk ke bath up bersama ku, tepatnya duduk di antara sela kaki ku.
"Hey Haruka kun sepertinya ada sesuatu yang keras menusuk pinggang ku" ucap Kana
"Tidak ada" balas ku mencoba mundur sedikit
"Nah menghilang sekarang, coba ku lihat apa itu"
"Jangan jangan" ucap ku
Tangan Kana turun ke air mencari benda apa itu.
Grap
Ia memegang sesuatu, di rasakan bagian tengah lalu ke atas lalu ke bawah.
"Astaga ini penis milik Haruka!" pikir Kana lalu melepaskan tangannya, mukanya langsung merah matang
"Kan sudah ku bilang jangan" ucap ku
"Hentai" komentar Kana
"Maaf tidak bisa mengendalikannya hehe"
"Sudah jangan katakan apapun, fokus mandi saja"
"Oke"
Tangan ku melingkar di perut Kana.
"Mau apa Haruka kun" tanya Kana mulai panik lagi
"Tidak ada apa apa hanya memeluk saja" balas ku lalu membuat tubuh Kana bersandar pada tubuh ku dengan posisi hampir tiduran
Kana memberontak.
"Diam kakak, nikmati air hangatnya saja" ucap ku
"Mana bisa ku nikmati dengan posisi seperti ini"
"Bisa bisa, pejamkan mata mu dulu"
"Tidak, jika ku pejamkan pasti kamu bertindak aneh aneh!"
"Asal saja kalau bicara, aku tahan godaan" balas ku
"Tidak mungkin, junior mu saja berdiri saat ini" ucap Kana
"Tidak"
"Iya!"
"Pegang saja jika tidak percaya" ucap ku
"Hentai, mesum, penjahat kelamin!" teriak Kana mencoba berdiri namun gagal dan posisinya malam berhadapan dengan ku, dengan dia menindih ku
"Wow itu menggantung" ucap ku pelan
Plak!
Setelah di tampar Kana kembali terjatuh, karena licin, jatuhnya sungguh sangat menguntungkan ia jatuh dengan posisi mencium diriku.
Plak!
"Hey kenapa aku di tampar dua kali" ucap ku
"Kamu keterlaluan Haruka!" ucapnya lalu meninggalkan kamar mandi
"Yeh, dia yang terpeleset aku yang di salahkan" pikir ku
"Misi kedua selesai, misi ketiga datang, intip kakak mu ganti baju" ucap peri jahat
"Bangke kalian ini mesum ya!" teriak ku
"Lakukan saja" ucap mereka berdua
.
Aku keluar dari kamar mandi.
"Duh jika ketauan bisa di coret dari kk ini" pikir ku
.
Ku berjalan menuju kamar kakak ku.
Tok tok
"Kakak boleh ku masuk?" tanya ku
"Mau apa, aku sedang ganti baju ini" balasnya
"Aku ingin mengintip mu!" ucap ku blak blak an
"Kamu ini kesambet apaan, mau ku laporkan pada ayah dan ibu!"
"Tolong kak ini demi hidup dan mati ku" ucap ku
"Tidak mau titik!"
"Baiklah" balas ku
.
Aku ke kamar memikirkan ide mengintip dirinya.
"Haruka ada lubang di balik kalender ini" ucap peri jahat
"Nice, kamu memang peri mesum sejati" ucap ku
Langsung saja ku intip dari lubang itu.
"Maafkan aku wahai kakak manis ku, tapi ini demi misi" kata ku
Ku lihat Kana sedang memakai celana dalam dengan atasan yang masih telanjang, ku perhatikan dengan seksama.
"Wow ini lumayan menggoda" ucap peri jahat
"Jangan tergoda bangke ia kakak ku" ucap ku
"Sedikit tidak masalah" balasnya
"Dasar peri sesat"
.
Beberapa menit akhirnya ia selesai berganti pakaian.
Segera ku tutup dengan kalender lagi lubang itu agar cahaya kamar ku tidak masuk ke sana.
.
Segera ku ganti pakaian lalu keluar kamar.
"Mari makan di luar kak aku yang bayar" ucap ku padanya itung itung sebagai permintaan maaf
"Baiklah ayo cari tempat makan yang murah saja" ajaknya
"Cari yang enak jangan cari yang murah" balas ku
"Jangan, kita harus berhemat sebisa mungkin, apartemen ini mungkin tidak murah sewanya, jadi lebih baik kita berhemat syukur syukur bisa kerja part time"
"Tenang saja aku masih banyak tabungan kok, makan sekali yang agak mahal aman" balas ku
"Ya sudah kalau begitu"
.
Kami berdua makan di restoran keluarga.
"Pesan sesuka mu" ucap ku pada Kana
"Yakin kamu ada uang lebih?" tanya Kana
"Iya ada, jikalau 50 rb yen ya ada" balas ku
"Banyak sekali aku paling hanya makan berapa ribu yen paling banyak"
"Pesan saja sesuka mu"
.
Ku pesan spaghetti dan jus jeruk, sementara Kana pesan sushi, Tempura udang, Nasi goreng, dan minumnya cola serta air mineral botol.
"Kamu habis segitu?" tanya ku
"Habis, yang penting ada yang bayar"
"Hahaha tenang saja aku yang akan bayar"
.
Makan dengan lahap, sebab Kana jarang jarang makan seperti ini, mungkin kedepannya bisa makan enak di kantin sekolah tapi itu sebenarnya juga bayar.
30 menit berlalu.
"Sudah selesai?" tanya ku
"Sudah, ayo bayar dan kembali ke apartemen"
"Oke"
Kami menuju kasir, lalu ku bayarkan makanan senilai 5000 yen tersebut.
"Terima kasih telah berkunjung, silahkan datang kembali" ucap kasir
"Tentu" balas ku
.
"Ayo ke supermarket" ajak Kana
"Ngapain?"
"Beli bahan makanan untuk besok" balasnya
"Oke sudah bawa uangnya?"
"Sudah, ibu sengaja memberi ku uang lebih agar kita gunakan untuk belanja bahan makanan"
"Oke kita berangkat"
.
Membeli beras satu kantung 5 kg, beli telur satu box besar, beli beberapa sayur, beli bumbu dapur, teh, kopi, gula, garam.
"Di apartemen apa sudah ada alat makan?" tanya ku
"Sudah, alat masak pun sudah" balas Kana
"Baiklah berarti ini sudah kan?" tanya ku lagi
"Sudah, tapi ayo beli bantal dan guling serta selimut, di apartemen tidak ada"
"Oke"
.
Di kasir
"Totalnya 12 rb yen" ucap kasir
"Eh sebanyak itu, Haruka kun ada uang 2000 yen, di rumah akan ku ganti"
"Biar ku bayarkan saja dan tidak usah di ganti"
.
Di jalan.
"Kamu dapat uang banyak darimana?"
"Aku bermain trading, tapi jangan cerita ayah atau ibu"
"Trading apa itu?"
"Itu sejenis judi" balas ku
"Apa? Kamu main judi, rugi berapa?"
"Tidak rugi, untung tepatnya, tapi sekarang aku tidak main lagi"
"Berapa uang mu sekarang?"
"2 miliar yen" balas ku
"Heh berapa?"
"2 Miliar yen"
"Kamu judi atau merampok bank itu Haruka kun!"
"Trading" balas ku mengulanginya
"Astaga uang sebanyak itu dan kamu tidak memberitahu ayah ibu!"
"Shutt kita bicarakan di apartemen saja"
.
Di apartemen oborlan berlanjut.
"Jangan katakan pada ayah ibu, aku berniat merahasiakan ini oke kak" ucap ku
"Baiklah akan ku jaga kalau begitu, tapi ada uang tutup mulutnya"
"Leh minat di suap ternyata kamu, baiklah ku beri 100 juta yen cukup ya" tanya ku
"Sudah lebih dari cukup"
"Mana rekening bank mu"
"Sebentar ku ambilkan di kamar ku"
.
Ku kirimkan uang ke rekeningnya dengan mbanking.
"Sudah sukses ini" tunjuk layar ponsel ku padanya
"Wow ponsel mu juga model terbaru Haruka kun!"
"Iya" balas ku
"Ayo ku ajak beli ponsel baru kalau begitu" ucap Kana
"Sekarang?" tanya ku
"Iya sekarang saja"
"Oke oke"
.
Ku antar Kana ke toko ponsel yang pernah ku kunjungi waktu ke sini, ia langsung memilih model yang sama dengan punya ku, namun beda warna.
210 rb yen langsung habis untuk satu ponsel bermerek Lphone.
"Bagaimana bagus tidak?" tanya Kana sambil menunjukan ponsel barunya
"Tentu saja bagus, ponsel mahal juga" balas ku
"Hehe terima kasih adik ku tersayang" ucap Kana
"Eh hanya terima kasih?"
"Mau apa memangnya dirimu?" tanya Kana
"Ya berikan pelukan atau ciuman di pipi boleh"
Kana agak menjauh dari ku
"Lupakan saja"
.
Kana jalan duluan.
"Hey aku hanya bercanda"
"Terserah!" teriak Kana
.
Di apartemen.
Kami sedang duduk bersama di depan televisi.
"Misi ketiga tidur dengan kakak mu" bisik peri baik
Muka ku langsung menunjukan ekspresi panik.
"Kamu kenapa Haruka?"
"Ada masalah, kak mari tidur bersama di depan televisi, kita tidur bersama" ajak ku
"Boleh saja, tapi kita tidak ada futon lipat bukanya?" tanyanya
"Kita ambil kasur busa di kamar" balas ku
"Tidak masalah jika kamu yang membawakan ke sini" ucap Kana
"Oke akan ku bawakan sekarang"
.
Ku pindahkan kasur busa dari kamar menuju ke ruang tamu, untung saja kecil dan ringan, sehingga mudah untuk di pindahkan.
"Ok sudah selesai" ucap ku
"Uwaaaa kamu sebenarnya kurang kerjaan tapi biarlah" ucap Kana sambil berguling di atas kasur
"Pasang spreinya dulu" ucap ku
"Baik baik, kamu di bawah aku di atas"
"Oke"
.
Jam 8 Malam.
Kami berdua sudah stay di posisi tidur masing masing sambil menghadap televisi.
Aku tidur duluan karena mengantuk, namun lama kelamaan aku tidur aku merasakan sesuatu menekan tubuh ku.
"Kana ne kenapa kamu mendekat?" tanya ku dengan setengah sadar
"Tidak apa, aku hanya kedinginan di sana" balasnya
Ku lihat di tv, sedang di putar film horor.
"Jika takut matikan dulu televisinya"
"Aku tidak takut, hanya kedinginan"
"Hmmm" aku bangun lalu mematikan televisinya
.
Kembali ke posisi semula ku tidur.
"Jauhan sana, ini gerah" ucap ku pada Kana
"Baik" balasnya sok berani
.
Berapa menit setelah ku pejamkan mata, Kana kembali mendekat.
"Kamu ini agak jauhan sana" ucap ku
"Aku dengar sesuatu yang mengerikan Haruka"
"Terserah yang penting jauhan sana" ucap ku mendorong tubuhnya menjauh
"Jangan kejam jadi adik, aku hanya takut sedikit ini" balasnya mencoba tetap mendekati ku
Ku peluk saja sekalian dirinya.
"Diam dan tidur" ucap ku
"Baik" balasnya cepat
.
Jam 6 pagi aku bangun.
Dengan posisi bangun yang masih memeluk si kakak.
"Wow aku memegang yang empuk empuk" pikir ku
"Misi sukses, selanjutnya berikan kakak mu ciuman di bibir" ucap peri baik
"Kamu ini gila ya" balas ku
"Lakukan saja, ingat juga di sini dunia paralel, dunia yang ada juga dan jalannya sama dengan dunia mu cuma beda garis" kata peri jahat
"Huh semoga misi segera habis" pikir ku
.
"Kakak maafkan adik mu yang bejad ini" ucap ku lalu duduk, ku condongkan kepala ku ke kepala kakak ku itu
Cuph
Plak!
Aku langsung di tampar.
"Haruka jangan kurang ajar ya, aku ini kakak mu!" teriak Kana
"Aku tau" balas ku sambil memegang pipi yang habis di tampar
"Lalu kenapa dirimu tadi!"
"Tadi ku lihat ada kotoran di hidung mu, ingin ku lihat lebih dekat apa itu eh ternyata kamu bangun"
"Mana ada seperti itu, kamu tadi mencium ku kan kan!"
"Hehe maaf, itu kejadian tak terduganya" balas ku
"Dasar sesat!"
"Aku tidak sesat itu hanya kecelakaan" balas ku yakin
"Alasan saja, akan ku kasih tau ayah ibu sikap mu selama ini"
"Hey jangan, bisa bisa aku di coret dari kk"
"Oh benar juga, itu tidak baik, baiklah tidak akan ku laporkan namun tolong jaga sikap mu!"
"Baik baik akan ku jaga, aku bersumpah"
.
Aku lantas langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi duluan, setelah mandi ku masak nasi dan telur dadar untuk sarapan.
.
Duduk di meja yang sama dengan canggung.
"Jangan lakukan hal mesum lagi ku peringatkan!" ucap Kana
"Iya aku paham" balas ku
.
Makan dengan kondisi sangat hening, selesai makan ku beresi peralatannya.
"Duduk sini" ucap Kana
"Baik"
"Pembagian tugas ya, kamu dapat hari senin sampai rabu untuk masak, namun untuk bersih bersih dari hari kamis sampai minggu, sisanya diriku" ucap Kana
"Untuk mencuci?" tanya ku
"Mencuci disamakan saja, hemat listrik, kamu mencuci sekali bersama dengan pakaian ku di hari jumat, aku mencuci dengan pakaian mu juga di hari selasa"
"Beli bahan makanan?"
"Di sesuaikan dengan jadwal juga, uangnya nanti akan ku berikan" ucap Kana
"Baiklah, tapi masak seadaan tidak apa bukan, seperti sekarang hanya masak telur"
"Tidak boleh, peraturan masak yaitu ada telur sebagai protein dan sayur untuk sumber vitamin, jadi kamu harus belajar masak sayuran juga"
"Baiklah aku paham"
"Jika sudah paham karena sekarang hari jumat, inilah tugas pertama mu mencuci" ucap Kana
"Hey aku baru saja memasak ini" ucap ku tak terima
"Jadwal tetap jadwal" ucap Kana
"Curang!"
"Tidak curang, ini kan persetujuan juga" balas Kana
"Kheeee!!!" ucap ku
"Jangan marah" kata Kana sambil tertawa
.
Aku jalan ke kamar mandi, sebab mesin cuci ad di dekat sana.
Ku masukan satu persatu pakaian kotor kami berdua.
"Eh pakaian dalamnya" ucap ku
"Lumayan berkelas, milih hitam dan berenda" ucap ku
"Nice nice" ucap ku lagi lalu ku masukan ke mesin cuci juga, yang penting tidak ada kicritnya jadi aman ku masukan bersama
.
Ku start lalu ku tinggal kembali ke ruang tamu.
Disana Kana sedang mainan ponsel di atas kasur.
"Kana nee kasurnya dikembalikan dulu" ucap ku
"Tidak usah, biar di sini saja dulu, nanti malam kita tidur di sini lagi saja"
"Kalau aku di tampar lagi bagaimana?"
"Kamu tidak akan di tampar jika tidak aneh aneh padaku"
"Baik baik" ucap ku
.
Kami melewati hari ini dengan biasa saja, hanya ngobrol berdua, makan siang, ngobrol lagi, tidur siang, makan malam, lalu tidur.
"Selamat malam" ucap ku
"Selamat tidur Haruka kun yang benar"
"Baik baik selamat tidur" ulangi ku
.
Tanggal 1 Agustus
Note : perbedaan iklim lokasi dan geografis lah yang menyebabkan terjadinya evolusi di bumi, liburan musim panas di mulai tanggal 1 - 31 juli, atau tepat saat mencari sekolah.
"Bangun Kana nee, sekolah tidak dirimu" ucap ku
"Jam berapa ini?"
"Jam 6.30, cepat bangun, upacara penerimaan jam 7 pagi nanti loh" balas ku
"Khiiiii kenapa baru di bangunkan sekarang, lagian kenapa kamu sudah dandan duluan!"
"Kan aku ini orang yang rajin"
"Bullshit" ucap Kana
"Sudah buruan mandi, mumpung di bak masih ada air hangatnya"
"Bekas mu?" tanya Kana
"Iyalah masa bekas kucing"
"Iuh tidak suka aku air bekas"
"Jangan manja, air hangat harus nunggu 30 menit loh"
Kana kaget akan info itu.
"Buruan jangan hanya diam!" teriak ku
.
Kana mandi berendam dengan air bekas ku berendam tadi.
"Hmmm ini tidak terlalu buruk" komentar Kana
"Woy buruan, kamu mau berangkat jam berapa Kana nee!" teriak ku membuka pintu kamar mandi
Plang
Gayung terlempar mengenai kepala ku.
"Etika mana yang menyebutkan boleh masuk ke kamar mandi yang ada orangnya!" teriak Kana
"Ish, kamu mau ku tinggal?" tanya ku
"Tidak, tunggu sebentar lagi lah!"
"5 menit jika tidak ikut sarapan berarti ku tinggal"
.
5 menit kemudian kami sudah ada di meja makan, aku yang terpaksa buat sarapan kali ini, bento juga ku buatkan.
"Lumayan enak ayam nuggetnya" komentar Kana
"Segera habiskan, sudah jam 6.50 ini" kata ku
"Iya iya sebentar, cerewet sekali"
"Mau ku tinggal ini?" tanya ku
"Jangan dong, tunggu sebentar lagi"
.
Jam 6.55 kami baru berangkat ke SMA UA.
Ku lihat nama di papan pengumuman.
"Oke Haruka Takashiro di kelas 1 A, kamu di mana kak" ucap ku
"Di 1 A juga"
"Ayo ke ke kelas lalu menaruh tas" ucap ku
"Oke" balas Kana
.
Sampai di kelas sudah sepi, hanya menyisakan tas tas.
Ku lihat posisi duduk di papan tulis.
"Kita berdekatan Haruka kun" ucap Kana
"Segera taruh dan menuju ke gedung utama" ucap ku
.
Jam 7 tepat kami sudah ikut barisan kelas 1 A.
"Wow kamu hampir terlambat di hari pertama" ucap
"Kamu siapa?" tanya ku
"Denki Kaminari, kekuatan listrik" ucapnya
"Aku Haruka Takashiro kekuatan perlu di sebutkan?" tanya ku
"Tidak perlu juga sih, alasannya telat apa?"
"Kakak ku bangun kesiangan" balas ku
"Ah aku baru ingat kamu kembar Takashiro ya" tanya Kaminari
"Kembar tidak identik tepatnya"
"Maksudnya?" tanya Kaminari tak paham
"Maksudnya mereka kembar tapi beda kelamin" balas Tokoyami (Bayangan bayang)
"Oh bisa seperti itu rupanya" ucap Kaminari
"Tentu bisa, buktinya ada aku dan kakak ku kan" balas ku
"Diam dulu upacara akan di mulai" kata Lida
"Baik" balas kami
.
"Selamat datang bagi kalian yany telah terpilih menjadi bagian dari UA academy, entah kalian itu dari kelas pahlawan atau kelas pembantu itu semua masih patut di banggakan, saya mc di sini akan membimbing kalian mengikuti upacara ini, pertama akan ada sambutan kepala sekolah, sambutan peserta masuk terbaik, dan di lanjutkan penutupan, singkat dan padat namun jangan salah, di tengah tengah acara nanti kalian akan punya kesempatan bertemu beberapa pahlawan pro yang pernah jadi alumni sini, apa kalian semangat!"
"Kami semangat!" teriak semuanya kecuali diriku, Bakugo, dan Shoto Todoroko, karena ya kami tidak peduli sebenarnya
.
"Kepala sekolah, waktu dan tempat saya persilahkan" ucap si mc
"Terima kasih" kata kepala sekolah
"Pufftt dia tikus?" ucap ku menahan tawa
"Jangan di tertawakan ia kepala sekolah di sini loh" ucap Midoriya
"Iya aku paham, namun lucu saja"
.
"Selamat pagi anak anak, kalian telah berjuang untuk bisa masuk ke sini, sebelum di mulai ku ucapkan selamat kepada kalian, tolong tepuk tangannya" ucap kepala sekolah
Kami tepuk tangan, namun aku tetap menahan tawa.
"Kalian di sini belajarlah secara tekun, pelajari semua yang mungkin bisa kalian ambil, jangan pernah malu bertanya pada guru jika bingung ataupun kesusahan, ingat malu bertanya sesat di jalan, kalian baru selangkah lebih dekat jadi pahlawan, namun ingat juga langkah sebagai pahlawan itu tidak hanya 10 ataupun seratus langkah, mungkin bisa 1000, 10.000 atau bahkan ratusan ribu langkah, mimpi besar punya tanggung jawab besar"
"Kalian adalah generasi Jepang terbaik, teruslah berusaha dan buatlah hentakan baru untuk pahlawan di Jepang, semangat dan pantang menyerah!"
Pidato di lanjutkan hingga 30 menit.
"Astaga kata mc singkat tapi pertama saja sudah 30 menit" ucap ku mengeluh
"Kaki ku gemetar" kata Mieta
"Tahan ini hanya 30 menit kan lagian" kata Lida
.
30 menit berlalu.
"Pak sudah satu jam mohon di persingkat" ucap si mc
"Oh sudah satu jam ternyata, baiklah anak anak mungkin itu saja yang bisa bapak sampaikan terima kasih atas perhatiannya, tetap semangat dan jangan pernah menyerah jika gagal" ucap pak kepala
Kami langsung tepuk tangan dengan keras.
Next...