2 vs 5
"Sora aku akan membuat celah untuk kamu melakukan tembakan 3 poin, tapi jika kamu mampu ke zona dalam maka aku juga tidak akan memaksamu"
"Gunakan taktik oper cepat?" Tanya Sora
"Kamu bisa memangnya?"
"Aku bisa sepertiny"
"Ok jika bisa nanti kamu oper padaku dekat ring"
"Kamu mau lay up?"
"Bukan, aku akan dunk gini gini walaupun hanya 184 cm aku bisa loh dunk"
Kami mulai, Chiaki melempar bola ke atas aku berduel dengan Momoharu namun kalah.
"Tch dia menang tinggi badan" kata ku pelan
"Sora deff" teriak ku
Bola di dribling oleh Momoharu ke area milik kami, Madoka dan 3 temannya sudah mulai bergerak.
Momoharu sampai di zona bertahan dalam, aku mencoba memblok serangannya jika bisa.
"Minggir bodoh" teriaknya sambil mengangkat bola tapi sayangnya bola bisa ku amankan dengan bersih
"Hey itu pelanggaran" teriak Momoharu
"Dia bersih bro" kata Chiaki
Aku mendribble bola dengan berlari cepat ke depan, Madoka dan Momoharu sudah kembali ke belakang.
3 orang lainnya menghadang Sora, sepertinya mereka sudah tau keahlian Sora ada di tembakan jauh.
"Tidak akan ku biarkan kamu mencetak poin di arena bertahan kami" teriak Momoharu
"Oh baiklah aku akan keluar kalau begitu" aku keluar area bertahan dan ku lompat lalu ku lempar bola
Plung
Sempurna tanpa menyentuh ring bola masuk kedalam jaring.
1-0
Madoka membawa bola ke depan.
"Momiharu" teriaknya sambil mengoper bola
"Tidak semudah itu nona" kata ku sambil merebut bola pantul itu
"Apa? Cepatnya" pikir Madoka
"Sora" ku lempar bola pada Sora dengan cepat
"Itai" kata Sora karena aku mengoper terlalu keras.
Bola di mainkan sebentar dan yap tembakan 3 poin sukses karena yang ia lawan adalah 3 antek Momoharu.
Tos
Kami mentos tangan
"Nice shoot" kata ku
"Nice pass" balas Sora
Momoharu sekarang yang menbawa bola.
Di dribling bolanya mendekati zona bertahan, namun ups saja bola bisa ku rebut dengan mudah.
"Sora" Ku oper padanya dengan umpan pantul
"Haruka" ia langsung mengoper padaku lagi dengan umpan samping
"Nice pasa" kata ku
Ku berlari mendekati zona bertahan di hadapan ku sekarang adalag Madoka, ku coba menggoceknya namun aku takut jika dadanya menyentuh ku.
"Sora" oper ku
Sora menerima lalu langsung melompat dan melempar bola.
"Tidak masuk" kata Madoka
Namun ketika bola ada di dekat ring aku sudah melompat tinggi di udara lalu memasukan bola ke dalam ring.
"Astaga keren" ucap cewek cewek yang menonton
"Whoaa kamu keren Haruka san"
"Itu juga karena umpan mu bagus Sora" balas ku
"Mouu jika kita kalah kamu akan ku bunuh lalu ku mutilasi Chiaki dan Momoharu" kata Madoka
"Eh aku tidak ikut kan tadi" kata Momoharu
"Aku lupa apa yang ku janjikan" kata Chiaki
3-0
Momoharu maju, bola di oper pada Yasuhara namun bisa dengan mudah di rebut Sora, saora maju sendiri kedepan, ia melakukan lay up karena tanpa penjagaan
4-0
"Nice try Sora" kata ku
"Astaga apa tadi operan, itu terlalu mudah di baca" teriak Madoka memarahi Momoharu
Bola di pegang Yasuhara lalu di oper ke Ryuuhei lalu di oper lagi pada Masahiro.
"Astaga lemparan anak sd pun lebih baik daripada kalian yang kaku" teriak ku
"Jangan sombong dulu huh, Momoharu tangkap" teriak Masahiro
Bola melayang tingg namun tidak sampai ke Momoharu, bola bisa ku aman kan aku berlari cepat melewati Madoka dengan pivot bola pantul bawah.
"Astaga dapat terlewati dengan mudah" kata Cewek yang melihat
"Sora jaga depan" teriak ku
"Jaga Sora jangan sampai ia melakukan tembakan" teriak Momoharu
Namun sayangnya terlbat Sora sudah melakukan lompatan dan melempar bola.
Plung
Bola masuk ke ring tanpa menyentuh ringnya.
5-0
"Hey hey apa ini ketua tim basket? Lemah seperti ayam tulang lunak" kata ku
"Diam brengsek game masih berlanjut" teriak Momoharu
"Madoka kamu yang maju biar aku jaga pertahanan, dan kalian bertiga maju saja biar ku hadapi Haruka itu"
"Kamu yakin bisa?" Tanya Madoka
"Tenang saja"
Madoka menggiring bola mendekati ku, ia mencoba melewati ku namun tidak bisa menemukan celah yang akhirnya mengharuskan ia mengoper ke belakang.
"Maju" teriak Momoharu yang baru saja menerima bola
Momoharu mengoper pada Yasuhara.
Yasuharu mencoba tembakan 3 point namun gagal, bola masih liar posisi ku dan madoka masih di luar area dalam.
"Sora selamatkan" kata ku
"Ryuuhei tembak lagi dan lompat" teriak Madoka
Ryuuhei melompat dan mendapatkan bola, Sora mencoba merebut bola
Tettttt
Waktu serangan lawan habis.
"Sial tadi hampir padahal" ucap Momoharu
Aku dan Sora mencoba menyerang dengan umpan pendek cepat
Pantul, depan
Madoka terlewati dengan umpan pantul dariku.
Sora menangkap bolanya dan dipantulkan lagi untuk mengindari Masahiro yang mnegahalanginya.
Aku masih di luar area dalam, Madoka sudah sampai di depanku lagi karena aku menahan bola.
"Sial Sora sudah terkepung, ku cetak 3 point" pikirku
Madoka sempat akan memblok ku namun sayangnya lompatku lebih tinggi darinya dan tangannya mengenai tangan ku.
Bola masuk dan fault untuk Madoka, lemparan bebas 1 kali untuk ku.
Ku lempar bola dari tengah lingkaran.
Plung bola masuk
7-0
Permainan terus berlanjut namun poin musuh tetap 0
8-0 Sora tembakan tiga poin
9-0 dunk tinggi dan sempurna dari ku
10-0 lemparan tinggi 3 point dari ku
11-0 Sora melakukan lay up
11-1 Madoka berhasil masuk dan lay up
12-1 aku melakukan dunk lagi
13-1 Sora melakukan lay up tipuan
14 -1 aku memasukan bola dari tengah lapangan
"Astaga itu jarak yang amat jatuh" pikir Madoka
"Sial kami di bantai habis habisan" pikir Momoharu
"Kita cabut" Teriak Momoharu
"Eh mau pergi?" Kata ku
"Diamlah brengsek" teriak Yasuhara
"Shishishi lihat Sora mereka memang pengecut sampah masyarakat dan laki laki ingkar janji, kamu ingat perkataannya tadi?"
"Game masih berlanjut?"
"Yang awal Sora kun" kata ku
"Ku terima tantangan mu"
"Nah itu dia, dia menerimanya tapi dia yang melarikan diri, dasar pengecut" ucap ku lalu berjalan keluar lapangan untuk kembali ke klub voli
"Tarik kembali kata katamu" kata Chiaki
"Tidak akan pernah sebelum dianya sendiri yang berubah" kata ku
"Baiklah aku akan ikut dan ku buktikan kami mampu" ucap Chiaki
"Yakin?" Tanya ku
"Lakukan saja" kata Chiaki
Madoka di tarik keluar dan Chiaki masuk.
Bola di oper pada Momoharu, dia menggiring bola dan hendak melakukan dunk, namun gagal sendiri.
Bola jatuh liar dan di amankan oleh Sora.
"Haruka"
Bola ku terima dan langsung ku lempar ke ring musuh padahal jarak masih amat jauh.
Bola melayang tinggi menuju ring.
"Yah kita kalah" kata Chiaki dengan nada biasa
Plung
Bola masuk dengan sempurna.
15-1
"Jika hendak lari lagi maka akan ku pukul kalian" teriak ku
"Sudahlah ayo menunduk pada Sora" kata Chiaki
"Ummm" balas Momoharu dan teman lainya
Mereka menunduk pada Sora
"Maafkan kami Sora aku berbohong tadi dan maukah kamu menerima kapten busuk ini jadi kapten basket mu" teriak Momoharu
"Umm tentu"
"Maafkan aku Madoka san karena ku dadamu jadi korban" teriak Chiaki
"Ehhhhhhh" teriak Madoka karena teringat taruhan awal
"Kamu tidak akan melakukannya kan Haruka san Sora san?" Tanya Madoka
"Aku sudah menikah, jadi Sora mungkin mau" kata Ku
"Tidaklah aku sudah cukup senang klub basket bisa berkumpul lagi" kata Sora
"Eh apa kamu yakin? Ini lumayan loh" kata Chiaki
"Diam bodoh" Madoka memukul Chiaki tepat di kepala
"Sudah ya Sora san aku kembali ke klub voli dulu"
"Hmmm"
"Dia tidak gabung dengan kita?" Tanya Yasuhara
"Belum, Haruka akan gabung jika klub kita sudah terbentuk dan anggotanya sudah terkumpul"
"Baiklah mari kita hidupkan kembali klub basket ini" teriak Masahiro
Ke lapangan Voli
"Sensei aku kembali"
"Ohh ku lihat tadi kamu bersenang senang"
"Ya memang menyenangkan membuat orang down mentalnya" kata ku
"Dasar kamu ini, kamu bisa berlatih bersama Yamaguchi atau menunggu untuk di mainkan" kata Ukai senpai
"Aku memunggu saja"
"Baik nanti gantikan Nishinoya ketika ke depan"
"Whoaaa aku jadi ace?"
"Iya lakukan tugas mu tim Nishinoya tertinggal 15-7"
"Siap Sensei" kata ku lalu duduk di samping Yachi
"Yachi san boleh minta air di samping mu?" Tanya ku
"Ini Haruka kun"
"Makasih"
"Haruka kun, Kenapa pukulan mu bisa kuat?" Tanya Kiyoko
"Aku berlatih otot lengan namun aku mebuat otot lentur bukan otot kaku"
"Maksudnya gimana?" Tanya Yachi tidak paham
"Otot lengan yang lentur tidak terlihat besar namun kekuatan daya ledaknya hampir sama dengan otot kaku, namun keuntungannya dengan otot lentur kamu masih bebas bergerak karena ukurannya tidak terlalu besar, lebih mudahnya lihat di bahu saja, jika di otot Kaku, tampilan otot besar seperti binaragawan sebagai contohnya, daya ledak kuat namun susah untuk bergerak karena sendi terhalang otot yang besar" penjelasan dari Takeda sensei secara panjang lebar
"Oh begitu rupanya, bagaimana kamu melatihnya?"
"Aku push up lalu ku lenturkan pergelangan bahu dengan memutar tangan sesekali di udara saat berdiri"
"Hanya seperti it"
"Ya hanya begitu tapi harus rutin juga, jika kamu terlalu banyak push up maka otot mu tegang dan jika di paksa di putar maka akan menyebabkan otot terjepit, kuncinya push up jangan terlalu banyak lalu putar bahu agar fleksibel" kata ku
"Berbahaya jadinya" kata Kiyoko
"Tidak juga jika kalian tidak berlebihan" kata ku
Yachi memcoba memutar tangan nya namun segera ku hentikan.
"Jangan di putar jika kamu masih memakai jaket apalagi yang lengan panjang" kata ku
"Oh tidak boleh kah?"
"Tidak boleh" balas Takeda sensei
.
"Haruka masuk" teriak Ukai sensei
Aku masuk menggantikan Nishinoya, di depan aku berhadapan dengan Asahi Kageyama dan Tsukishima dan di belakang ada Daichi Ennoshita dan Kazuhito.
Servis dari tim kami yaitu Tanaka dengan jump serv.
Bomm
Servis keras di layangkan oleh Tanaka menuju Daichi.
Bola dapat di cover dengan mudah.
"Kageyama" Teriak Asahi
Kageyama melakukan toss ace(tinggi dan agak jauh dari net)
"Aku Hinata dan Suga mencoba memblok, bola mengenai tangan Hinata"
"One touch" teriak Hinata
Bola liar ke belakang namun masih dapat di kejar oleh Raiki
"Suga san toss" teriak Hinata
"Sial quick lagi" pikir musuh namun sayangnya umpan ace padaku
Bomm
Bola ku pukul dengan keras tanpa adanya block langsung meluncur ke Ennoshita.
"Ennoshita mencoba mengcover namun gagal karena bola terlalu berat dan tidak bisa di arahkan
"Yosha" teriak kami
"Nice Spike Haruka kun" teriak Tanaka
20-15
Tim kami masih tertinggal.
Tanaka melakukan jump serv lagi dan sekarang mengarah ke Ennoshita.
Ennoshita berhasil mengcover namun pantulan bola agak menjauh dari Setter dan mendekati net.
Bam
Bola masih ku selamatan dengan pasiing bawah karena Kageyama melakuka fake.
"Tch dia yang paling merepotkan" kata Kageyama
Bola melayang tinggi dan Aku siap melakukan Spike, 3 blok menunggu ku di depan.
Bam
Boommm
Operan cepat dari Suga untuk Hinata sukses menjadi poin.
"Whosaaa" teriak Hinata
20-16
"Nice Shoot Hinata dan Nice toss Suga san" kata ku
"Nice Follow juga Haruka kun" kata Suga
Pertandingan berlanjut namun sayangnya tim ku kalah tipis 27-25, sempat memasuki duice tapi takdir lebih memihak musuh, jadi kami kalah.
Set ke 2
Kami masuk Duice lagi namun tim ku dapat mengamankan kemenangan dengan skor 28 26
Set ke 3
Permainan agak melonggar karena terlalu lelah di set sebelumnya.
Skor sementara 12-11 kemenangan untuk tim Daichi
Aku masih di bangku cadangan.
Hinata melakukan quick spike namun masih bisa di blok dan malah membuat bola jatuh di area kami.
13-11
Kazuhito servis dengan jump serv keras.
Bola gagal di cover oleh Kinoshita
14-11
Kazuhito jump serv lagi dan Nishinoya mampu menaklukkan nya.
Sayangnya blok musuh terlalu kuat ada Asahi Kageyama dan Daichi.
Sampai usai pertandingan aku belum masuk lagi alhasil kami kalah dengan skor 20-11.
"Berkumpul teriak Dachi"
Kami berkumpul.
"Kalian sudah bagus walaupun Haruka tidak main kalian masih mampu memenangkan pertandingan, kalian sudah meningkat apalagi kamu Yamaguchi, serv mu bisa mencetak 3 poin beruntun" ucap Ukai sensei
"Yang kalah akan kita apakan sekarang?" Tanya Ukai sensei
"Traktir Bakpau daging" teriak Ennoshita
"Eh ya jangan itu mahal" kata Tanaka
"Begini saja sensei, aku punya hadiah untuk kalian semua, ada rendang daging namun tanpa nasi bagimana jika kita semua pergi ke restoran milik ku dan kalian pesan nasi laku dapat bonus rendang"
"Apa itu rendang" tanya mereka
"Itu makanan daging terenak yang pernah ku makan" Kata Hinata
"Lebih enak ketimbang Yakiniku?" Tanya Tanaka
"Iya" jawab Hinata
"Kita gaskan bro" kata Nishinoya dan Tanaka
"Hey kalian yang kalah kok kalian yang semangat" teriak Kazuhito
"Maaf aku akan pulang" kata Tsukishima namun langsung di cegat Asahi
"Hey anak muda, apa kamu tidak bahagia kita sudah bisa mengalahkan Haruka, apa kamu tidak ingat saat dia membantai mu habis habisan" kata Asahi
"Tch, kita berangkat" teriak Tsukishima
"Hahahahah" tawa lepas kami semua
Kami semua pergi ke restoran ku.
"Selamat datang, untuk 17 orang ya, Haruka san apa ikut?" Tanya Izumi
"Tidak aku lewat layani mereka dulu"
"Baiklah"
"Astaga dia sangat cantik" pikir Nishinya dan Tanaka
"Umm dia sangat cantik" Asahi ikut ikutan
"Sudahlah jangan berpikiran kotor" kata Suga
Izumi menunjukan kami meja dan kursi kosong, setiap meja bisa di isi 1-6 orang jadi kami perlu 3 meja.
Ku lihat resto ini ramai, apa mungkin karena promosi tadi ya pikir ku.
"Teman teman silahkan pesan, Nasi saja pun tidak apa dan jangan goda pelayan ku disini terutama untuk Tanaka dan Nishinoya!"
"Baik" balas mereka semua
Mereka semua rata rata hanya memasan nasi saja kecuali para sensei dan manager klub, Daisuke dan Izumi mebawakan pesanan mereka lalu dibawakan juga bonus rendang dalam bentuk sudah di cup i dengan cup plastik transparan.
"Wow inikah yang seharga 900 yen" kata Hinata
"Apa? Ini 900 yen?" Tanya Kageyama
"Katanya Haruka sih seperti itu"
"Manatap jiwa kita hemat 900 yen untuk makan daging" kata Kinoshita
"Selamat makan" ucap mereka bersama
Aku menuju ke dalam.
"Eh Haruka kun, mau makan?" Tanya Saki
"Rendang masih?"
"Sudah habis untuk pelanggan dan pelanggan meminta untuk dibuatkan menu rendang"
"Oh ya buatkan saja" kata ku
"Ini sedang kami masak" kata Saki
Ku lihat di dapur ada Sayu Sataou dan Kanou.
"Dimana Adachi?"
"Dia sudah berhenti shift tadi Haruka san" kata Kanou
"Oh benar juga jadwal sudah keluar" kata ku
"Lanjutkan bekerja teman teman"
"Baik Haruka San" kata mereka bertiga
"Kyouko san juga sudah pulang jam 5 tadi" ucap ku saat melihat jadwal.
"Popura san Suruh Saki buatkan aku minum es teh" henti ku pada Popura
"Baik Haruka san"
Aku duduk di meja manager dan ku lihat di pinggir pinggir kompter banyak note kertas yang menempel.
Aku coba melihatnya.
"Rekening Inami Daisuke dan Takanshi belum di buat, besok jam 8 akan ku buat"
"Bayaran tukang pipa 2000 yen"
"Bayaran supermarket 26 rb yen untuk besok"
"Bahan makanan masih ada namun perlu di tambah"
"Jadwal 2 Minggu pertama selesai"
"Jadwal 2 minggu seterusnya masih proses"
"Seragam tuntas kecuali Popura"
Dlll
"Mantap atuh nih Manager" pikir ku
"Haruka kun ini minuman mu" kata Saki
"Makasih sayang" kata ku
"Kamu tidak bekerja malam ini Haruka kun?"
"Bekerja kok tapi ini kan baru jam 5.20 jadi masih ada waktu"
"Cepat pulang saja, aku akan menunggu di sini sambil menjadi kasir"
"Oh kamu lebih menikmati di sini rupanya"
"Ya di rumah sepi, di sini banyak teman ngobrol juga"
"Ohh begitu rupanya, kamu akan pulang jam berapa Saki chan" tanya ku sambil meminum teh ku
"Jam 7 mungkin, disini masih terlalu ramai"
"Benar juga disini masih ramai, baiklah aku akan pulang dulu kalau begitu, jangan terlalu lelah" kata ku
"Baik Sayang ku"
"Bye"
"Bye"
"Sayu di mana kunci motor ku"
"Ku taruh di tempat kunci karyawan"
"Baik terima kasih" kata ku
Aku lalu pulang dengan mengendarai motor.
Sampai di apartemen aku tidak langsung mandi melainkan membuka hp dulu untuk melihat info bit coin.
Kurs sekarang adalah 1 bit coin = 1,5 juta yen
"Rusak sudah rupanya" pikir ku
"Nilainya pasti akan berubah dan sebentar lagi pasti ada kebijakan pembasan kepemilikan jumlah bit coin" pikir ku
"Aku main trading lagi saja" kata ku karena masih ada 30 menit
Saldo ku tersisa hanya 40 rb yen, siswa wd sebanyak 120 miliar yen tadi pagi.
Ku mainkan 1 menit dan ku main all in terus.
Setelah 10 menit saldo ku jadi 20 juta yen lebih.
Setelah 20 menit saldo menjadi 19 miliar yen
Setelah 30 menit saldo jadi 300 milar (aku agak main aman karena sudah miliaran) jika masih ku all in saldo akhir bisa tembus triliunan yen tapi itu sangat berisiko sangat tinggi karena jumlah milar saja sudah besar.
Aku mandi dulu dan makan bekal dari resto yaitu cah kangkung dan nasi.
Ku lihat jam masih pukul 5.50
"Main lagi atuh" kata ku
Ku buka aplikasi trading lagi dan ku all in saja semua masa bodah jika hilang.
"Woke winn saldo jadi 95milar yen"
"Oke win saldo jadi 180 milar"
"Profit kah? Astaga itu amat tipis hidup ku hampir di jabut keluar" tapi untungnya profit saldo jadi 342 milar
Ku lihat waktu jam 5.56 tinggal bebeap detik lagi dan profit lagi jadi 650 milar yen.
"Sudah jadi 1 triliun kah?" Pikir ku sambil berdoa agar profit lagi
"Bangkrut sudah lah ini aplikasi" pikir ku
Saldo akhir 1,245,000,000,000 yen
Ku wd semua dan ku tukar bit coin manjadi 830.000 biji total yang ku milki sekarang 1.175.400 bit coin sepersepuluh dari total bit coin dunia ada di tangan ku.
Aku segera pergi ke rumah Nonaka san untuk kerja.
"Aku menggambar 5 background lagi dengan detail"
Jam 8 aku sudah menyelesaikannya, kusuruh Nonaka mengeceknya apa sudah benar.
"Lanjutkan kerja atau pulang" tanya Nonaka
"Aku pulang saja"
"Baik hati hati di jalan"
"Oke dan kamu tetap semangat mengerjakan chapter 5" balas ku
Aku pulang ke apartemen dan ku dapati Saki baru mandi dan masih melilitkan handuk.
"Saki chan jika sedang mandi pintu apartemen harap di kunci" kata ku
"Maaf aku lupa tadi"
"Hmmm sudahlah sana ganti baju" kata ku
"Ok tunggu sebentar"
Saki turun ke bawah setelah berpakaian.
"Mau minum apa sayang?" Tanya saki
"Jus jeruk saja" balas ku
"Mau cemilan?"
"Cemilan apa?" Tanya ku
"Ini Sayu membuatkan gyoza daging"
"Bawa kemari saja"
"Baik tunggu sebentar"
Saki membawakan Snack gyoza dan jus jeruk lalu duduk di samping ku.
"Bagaimana perkerjaan mu sayang?" Tanya Saki
"Panggilnya sekarang sayang ya" tanya ku
"Ya biar mesra gitu loh"
"Ou baiklah Saki chan"
"Lalu kamu masih panggil aku Saki chan?" Tanya Saki
"Ya itu panggilan sayangku padamu"
"Ganti lah"
"Emmm bagaimana jika bunda?"
"Jangan itu menjijikan"
"Mama?"
"Aku bukan mama mu Haruka!!"
"Senorita?"
"Bahasa apa lagi itu" tanya Saki
"Emmm Saki chan saja sudah cukup dan saat berdua akan ku panggil sayang"
"Ummm itu baru pas" kata Saki
"Bagaimana kelanjutan resto tadi" tanya ku
"Tambah ramai untungnya kita bisa menanganinya"
"Kenapa bisa ramai?"
"Kurasa promosi kita di internet berhasil, rata rata pelanggan meminta tanda tangan ku"
"Aduh bahaya itu, kuharap kamu berhati hati kedepanya Saki chan, siapa tau ada penggemar yang akan berperilaku buruk"
"Tenang Kyouko san sudah menyiapkan alat kejut listrik untuk ku jikalau ada yang nakal atau bertindak anarkis"