Chapitre 162: Restu Ibu

"Ternyata Rian udah pulang. Bagus deh kalo gitu. Dia ga lama-lama di rumah Aqilla," ucap Dika yang sedang mengintai Rian dari kejauhan.

"Dika? Ternyata dia masih cari tau tentang gua sampai dia samperin gua ke sini. Emang ya itu orang, maunya apa si?" ucap Rian di dalam hatinya.

Ternyata Rian tahu jika dirinya sedang di lihati oleh Dika dari kejauhan. Tetapi Rian tetap berpura-pura tidak melihatnya. Dan akhirnya Rian justru berbicara sesuatu yang bisa membuat Dika marah.

"Aqilla. Besok kamu ada waktu ga pulang sekolah? Kalo engga, aku jemput lagi dan kita makan bareng. Udah lama kita ga jalan keluar."

Dika yang mendengar perkataan Rian barusan membuat dirinya merasa emosi.

"Rian itu apa-apaan si. Dia kan udah bilang ga mau dekstin mau Aqilla lagi. Dan dia jauhin Aqilla. Tapi kenapa sekarang dia jadi berusaha buat dekatin Aqilla lagi si," pikir Dika.

"Hmmm, gimana ya. Aku juga ga tau kak besok ada acara atau engga."