"Dhi, temani Mas Doni, ya?"
Adhi mengangguk pelan mendengar permintaan Dita. "Saya ada perlu dengan Regina soalnya. Izin bawa Regina sebentar, ya?"
Pria itu mengangguk lagi sebagai tanda persetujuan.
Regina lah yang tidak setuju mendengar kalimat Dita barusan. "Kenapa minta izin sama dia? Ibu bisa langsung meminta kesediaan saya, Bu."
"Kan dia tunanganmu," sahut Dita keheranan.
"Tapi diri saya tetap milik saya meskipun kami sudah bertunangan."
Setelah perdebatan singkat mengenai perizinan, Regina akhirnya pasrah ditarik Dita menuju mobil mereka. Dari dalam kotak kecil yang letaknya cukup tersembunyi, Dita mengeluarkan sebuah cake coklat berukuran kecil. Diameternya saja hanya selebar satu jengkal orang dewasa. Kecil sekali memang.
"Mau kejutannya sekarang, Bu?" tanya Regina penasaran.