Télécharger l’application
39.28% Everyday life of Black Fox [Indonesia] / Chapter 11: Tsundere

Chapitre 11: Tsundere

-----Dojima's Car-----

"Anak itu..."

melihat Kazune tertawa seperti maniak lagi, Sae mulai mengepalkan tangannya, mengingat bagaimana dia mengusir lalu mempermalukannya didepan Dojima, mata Sae mulai berkaca kaca,

'Kenapa dia selalu jahat padaku, padahal aku ingin membantunya...'

melihat Sae yang biasanya tegas dan juga dikenal disiplin hampir dibuat menangis oleh anak berumur 15 tahun membuat Dojima tak bisa berkata kata, dia lalu bertanya,

"Niijima, kenapa kau sangat tidak suka pada Kazune?"

"Bukan aku yang tidak menyukainya, aku mungkin tanpa sadar membuatnya mengingat sesuatu yang buruk, membuat sikapnya jadi seperti itu padaku."

mengingat kejadian dimana Kazune terlihat sangat terganggu melihat cangkir berisikan susu, Sae mulai berpikir,

"Dojima-san, bukankah Kazune terlihat aneh bagimu?"

"Hmmm?"

mengingat aura yang dikeluarkan Kazune, Dojima mengangguk.

"Aku sudah menelusuri data milik Kazune, dan aku mendapati bahwa dia hilang tanpa kabar selama 3 tahun sebelumnya dan baru kembali beberapa minggu belakangan ini, kau tahu peristiwa yang paling heboh selama 3 tahun belakangan ini, kan?"

"Black Fox..."

Dojima ingat legenda Black Fox yang selama 3 tahun terakhir membuat angka kriminalitas ditokyo dan daerah sekitarnya menurun drastis.

"Ingat bagaimana orang orang yang pernah melihatnya, mendeskripsikannya?"

Dojima mulai mengingat ingat deskripsi orang orang yang melihat penampakan Black Fox,

"Warna mata yang merah bagaikan menyala dalam gelap.... "

"Mata Kazune berwarna merah, Dojima-san. lalu melihat kesamaan waktu saat Black Fox mulai menghilang dan Kazune kembali itu menjadi satu petunjuk bahwa dia adalah Black Fox.."

"Niijima, aku benci mengatakan ini tapi itu tidak cukup kuat untuk membuktikan bahwa Kazune adalah Black Fox."

"Shuueigumi. tidakkah kau ingat tujuan mereka mengundang Beehive datang ke jepang?"

"Untuk pembagian wilayah?"

"Dojima-san, Shuueigumi tidak cukup besar untuk mengontrol seluruh wilayah itu jadi mereka harus mengundang Beehive yang memiliki visi yang sama dengan mereka untuk membantu, kau tahu istri dari Bosnya Beehive adalah orang jepang, kan? jadi tidak heran untuknya menginginkan wilayah ditempat kelahiran istrinya."

"Kau berpikir Shuueigumi memiliki hubungan dengan Black Fox?"

"Dojima-san, menurutmu kenapa beberapa wilayah itu kosong?"

"Aku benci mengatakan ini tapi itu karena Black Fox terus menerus meneror penguasa wilayah disana, membuatnya hampir menghancurkan kelompok mereka."

"Menurutmu apa yang akan mereka lakukan jika Black Fox menghilang?"

"mereka akan mengambil kembali wilayah mereka?"

"Benar, karena itulah Shuueigumi harus mengundang Beehive yang memiliki hubungan yang cukup akrab dengan mereka untuk membagi tekanan dari kelompok yang ingin mengambil wilayah itu karena hilangnya Black Fox."

"Niijima, apa Kazune memiliki hubungan dengan Shuueigumi?"

"Dia memiliki hubungan dengan Ichijou Issei sebelum ibunya meninggal, mereka cukup dekat sampai Kazune berani membuat Ichijou Issei sebagai perantaranya dengan sekolah untuk menitipkan rumah ibunya pada mereka sebelum dia menghilang."

"Apa kau berpikir dia dimanfaatkan oleh Shuueigumi untuk meluaskan wilayah mereka?"

"Itulah yang kupikirkan, Dojima-san. mengingat mereka yang paling diuntungkan jika kelompok kelompok yang berada disekitarnya pergi atau hancur."

"Jadi, apa yang ingin kau lakukan pada Kazune?"

"Aku ingin dia meninggalkan hubungannya dengan Shuueigumi dan bergabung dengan kepolisian, karena menurutku Black Fox seharusnya digunakan oleh kepolisian bukan sekelompok yakuza."

melihat wajah Sae yang serius, Dojima mulai mengerutkan dahinya,

"Bagaimana kau akan membuatnya bergabung dengan kita?"

"Aku akan mengancamnya menggunakan identitasnya sebagai Black Fox, aku yakin dia tidak ingin orang orang mengetahui identitas aslinya, mungkin awalnya dia akan memberontak tapi dia pasti akan mengerti seiiring waktu kalau bekerja dengan polisi itu lebih baik daripada yakuza."

"Niijima. kalau kau melakukan itu aku tidak akan memaafkanmu."

"Dojima-san?"

"sebagai polisi tugas kita adalah menjaga keadilan dan menegakkannya, saat kita mulai menggunakan cara yang licik untuk tujuan kita, saat itulah kita berhenti menjadi polisi."

"Tapi, Dojima-san! jika tidak kita lakukan, bagaimana jika Kazune semakin terjerumus kedalam dunia yakuza dan juga mafia!!!"

"Kita akan menggunakan cara polisi, menjaga dan mengawasi Kazune agar dia tidak dimanfaatkan untuk melakukan hal hal buruk, walaupun saat ini dia terlibat dengan Shuueigumi tapi dia tidak pernah menyembunyikan satu hal bahkan saat dia menjadi Black Fox."

"Apa itu?"

"Dia tidak akan pernah membiarkan ketidakadilan terjadi didepan matanya.

kau tahu, Niijima? alasan dia terlibat perkelahian dengan berandalan yang kita tangkap hanyalah karena dia menyelamatkan seekor kucing.

orang yang bisa bertarung dengan sekelompok berandalan hanya untuk menyelamatkan seekor binatang bukanlah orang yang jahat dan tidak mungkin ingin digunakan untuk berbuat jahat."

mendengar perkataan Dojima, Sae tertegun dan mulai bertanya tanya apakah cara yang dia gunakan salah,

"Dojima-san, apakah aku salah?"

"Keadilan yang dicapai dengan cara tidak adil bukanlah keadilan yang harus diinginkan oleh penegak keadilan seperti kita, Niijima."

"Kalau begitu apa yang harus kulakukan?"

"Jika kau benar benar peduli karena tidak ingin Kazune terjerumus ke jalan yang salah, kau harus mendekatinya dengan niat yang baik, Niijima, bukan dengan niat ingin mengancamnya karena percaya atau tidak untuk beberapa orang yang sering melihat kejahatan dan ketidakadilan terjadi didepannya mereka akan sangat sensitif terhadap niat jahat seseorang."

'Jadi Kazune merasakan niatku yang ingin mengancamnya karena itu dia selalu bersikap buruk padaku.'

Sae menghela napas saat tahu alasan kenapa Kazune selalu bersikap sangat buruk padanya.

"Na, Niijima, kenapa kau menampar Kazune saat itu?"

Sae terdiam, memalingkan wajahnya kejendela mobil.

"Jangan bilang, karena kau kesal diusir dari cafenya pagi ini?"

Wajah Sae memerah dan berusaha keras untuk menenangkan dirinya.

"Sae, saat bekerja kita tidak boleh terpengaruh oleh perasaan pribadi kita."

Dojima menggelengkan kepalanya melihat Sae,

"Sepertinya kau tertarik padanya bukan karena identitasnya sebagai Black Fox tapi karena kau tertarik padanya sebagai lawan jenis, aku mulai penasaran apakah kau menamparnya karena melihatnya bersama wanita lain dengan keadaan setengah telanjang padahal dia mengusirmu dari cafe?"

mendengar pertanyaan Dojima, Sae meledak,

"Dojima-san!!!!"

"hahahahahahaha!!!"

tanpa sepengetahuan mereka, orang orang sekitar mulai berpikir kalau didalam mobil polisi itu ada seorang maniak yang baru ditangkap setelah mendengar tawa Dojima.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Lèblanc Cafe-----

Kazune sampai didepan cafe, membuka pintu, dia mendapati Sojiro ada dibelakang meja bar, sepertinya dia sudah ada disini dari tadi,

"Kau dari mana saja? kau bahkan tidak mengunci pintu saat pergi, bagaimana jika ada orang asing masuk?"

"Maaf... tadi, aku panik karena Morgana tiba tiba berteriak kesakitan jadi aku pergi mencari dokter untuknya."

Sojiro lalu melihat Morgana yang ada ditangan Kazune,

"Apa yang terjadi padanya?"

"Dia memakan bento yang dibawa Futaba..."

jawab Kazune pelan, Sojiro kaget dan mulai mengusap kepalanya,

"Anak itu... dia sudah keterlaluan kali ini..."

Sojiro tahu kalau Futaba tidak menyukai Kazune,

berpikir kalau Kazune akan mencuri kasih sayang Isshiki darinya,

'Padahal Isshiki berhenti bekerja untuknya tapi kenapa dia malah berpikir kalau ibunya akan lebih menyayangi Kazune daripada dirinya...'

"Sojiro-san, kau tak perlu memarahinya, aku akan berbicara dengannya sendiri."

Kazune juga marah pada Futaba karena membuatnya terlihat seperti orang mesum, karena berlarian hanya mengenakan boxernya saja.

"Baiklah,sudah waktunya Futaba untuk belajar memikirkan efek dari perbuatannya pada orang lain, kau boleh memarahinya selama kau tidak melakukannya secara berlebihan."

Sojiro baru kali ini melihat Kazune memulai inisiatif untuk berbicara pada Futaba,

'Biasanya dia hanya diam saja saat Futaba menjahilinya sepertinya dia mulai marah karena ulahnya'

Sojiro menghela napas lalu,keluar dari meja bar, menepuk pundak Kazune,

"Kazune, apa kau yakin tidak ingin tinggal disini lagi?"

Kazune mengingat dari ingatan Kazune yang sebelumnya, kalau dia akan pindah kerumah ibunya setelah sekolah dimulai,

"Maafkan aku, Sojiro-san, tapi aku sudah jauh dari rumah ibuku terlalu lama, aku rindu pada tempat itu."

walaupun Kazune ingin tinggal disini bersama Sojiro, dia tidak bisa melakukannya, karena Kazune sebelumnya sudah menitipkan rumah itu padanya.

mendengar jawaban Kazune, Sojiro hanya bisa menganggukan kepalanya, dia mengerti bahwa Kazune memiliki banyak kenangan indah dirumah itu, jadi dia tidak lagi memaksanya untuk tinggal bersamanya,

"Bersiaplah, kau akan malam dirumahku nanti, setidaknya kau harus menjelaskannya pada Isshiki, aku tidak mau dia mengomel padaku saat kau pergi nanti."

Kazune mengangguk, setelah itu Sojiro pergi meninggalkan cafe.

"Pukul 5 sore... waktu berlalu begitu cepat..."

Kazune lalu meletakkan Morgana ke lantai setelah itu dia pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya.


L’AVIS DES CRÉATEURS
Xionsama23 Xionsama23

Enjoy the chaps~ uwu)/ ciao~

Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C11
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous