Chapitre 212: End

•note : nggak ada yang selesai, cerita kita akan tetap berlanjut walaupun seumpama kita tidak bisa bersama.

Rasanya sangat damai dan tentram, seorang gadis yang duduk sendiri di bawah pohon rindang di belakang sekolah menikmati waktunya sendiri dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya.

Angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya membuat hatinya terasa hangat. Ia seperti di beri semangat oleh semesta untuk tetap tersenyum.

Hubungannya bersama Anka semakin membaik dan ia berharap itu akan berlangsung lama. Sebab, sudah cukup baginya membuang-buang waktu hanya untuk beradu pendapat dan pandangan yang berbeda.

Kedua sudut bibirnya melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman tipis tatkala kepalanya mendongak ke atas melihat langit yang biru tanpa awan.

Cerah, seperti hatinya dan moodnya saat ini. Ia bersyukur kepada Tuhan karena telah membuatnya lebih kuat dalam menghadapi banyak cobaan dan masalah yang selama ini datang menghampirinya.