Chapitre 169: Short Story

•note : aku nggak tahu apa alasan dari semua permasalahan yang kita hadapi. Yang aku tahu, aku dan kamu masih menjadi kita. Semesta memang menyebalkan, tapi mau gimana lagi? Toh emang sudah tugasnya.

Saat memasuki lift di temani oleh seorang pria yang mengatakan jika dirinya adalah asisten pribadi Anka, Caca celengak-celenguk melihat sekelilingnya yang cukup asing baginya.

Gadis itu sesekali menoleh pada pria jangkung yang berdiri di sebelahnya itu.

"Tidak perlu takut, saya memang di tugaskan untuk menjemput kamu," ucap pria itu tanpa menoleh dan berekspresi datar.

Caca tersentak, ia menjauh perlahan dan ketika lift terbuka, ia langsung berlari keluar meninggalkan asisten Anka yang membuatnya sangat takut sejak awal bertemu tadi.

Tatto ular di leher dan di tangan kirinya serta wajahnya yang sangar itu sangat membuatnya ketakutan.

Sesampainya di depan pintu ruang kerja Anka yang dipapan nya bertuliskan CEO, ia langsung masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Blank!