Chapitre 88: Just For You

•note: nggak ada yang istimewa memang dengan hubungan kita. Tapi, meskipun begitu. Kamu tetap satu-satunya di hati aku.

Menggombal, menggoda dan sebagainya bukanlah ahli Anka. Cowok itu betul-betul kaku dalam hal tersebut. Bahkan ketika berpacaran dulu dengan Nabila, dia jarang sekali mengatakan kata-kata yang manis, selalu Nabila yang memulai duluan.

"Ck! Makanya belajar, bego!" kata Galih sarkas, cowok tampan itu hampir gila mengajar Anka menggombal.

"Gue ga paham," geleng Anka.

Brak!

Kertas yang penuh coretan gombalan Galih gebrakan di atas meja.

"Nyerah gue! Bye!"

Galih pergi begitu saja dari kelas. Kini kelas XII IPS 1 hanya ada Anka di sana. Cowok itu mendengus kesal menatap pintu keluar.

"Shit! Gue sebenarnya malu!" umpatnya pelan.

Berbeda dengan Caca yang asik mengobrol dengan Kelvin di pinggir lapangan volly, gadis itu tadi tidak sengaja bertemu dengan cowok itu di sana saat lewat. Jadi dari pada di kira menghindar, Caca menghampiri Kelvin dan mengobrol sebentar.