Varsa tidak pernah ditawari pujian yang lebih indah. "Aku ingin membuatmu tetap aman. Dan bahagia. Aku ingin melihat Kamu tumbuh menjadi pria terbaik yang Kamu bisa, Nak. Belum pernah merasa seperti ini juga," bisiknya, menggosok wajahnya ke punggung Jaka yang gemetar, dengan kemaluannya masih bersarang di tubuh Jaka yang panas, dan pinggulnya menyerap panas pantat Jaka .
"Aku tidak akan pernah tumbuh. Aku akan tetap seperti ini selamanya," kata Jaka namun tetap aman di pelukan Varsa.
Varsa tersenyum. Dia melepaskan Jaka dari pengekangan tak terlihat dengan satu kata dan akhirnya menarik diri, sudah merasa sedikit air mani gerimis keluar bersama kemaluannya. Dia menarik Jaka dari bangku cadangan, sangat berhati-hati untuk mendukungnya dalam langkah pertamanya setelah rasa sakit/kesenangan adegan mereka.