Laki-laki itu mencintainya dan mungkin sampai sekarang masih tetap mencintainya. Dan bodohnya lagi kenapa dulu dia memberikan kesempatan itu padanya dan berharap laki-laki itu akan menjadi pendamping hidupnya. Tapi bagaimana dengan sekarang ? apakah dalam kondisi seperti sekarang masih harus mengharapkan kalau cinta itu masih ada? Kalau harapan itu masih ada? Rasa sakit yang di buat laki-laki itu masih membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mengobatinya. Namun jika mencintai adalah sebuah kesalahan? Dia pun tidak tahu perasaan seperti apa yang menjadi pembenarannya.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
Elise terkejut. Cepat dia menutup kembali kotak kecil itu dan menyelipkannya di saku jaketnya dia pun menoleh sambil mengulas senyum ke arah datangnya suara setelah mengetahui siapa pemilik suara itu.
"Nala.?" Dia masih belum bisa percaya dengan pandangannya. Gadis dengan rambut hitam panjang itu mengangguk lalu duduk di sampingnya "Ya, aku . Elise, bagaimana kabarmu?"