Chapitre 200: Bawahan Mehmed.

"Paman Ferdo," lirih Dilan tak percaya.

"Kau kah itu?"

Dilan mendelik penuh dengan kejutan yang tidak terduga. Ferdo—pria sebaya Mehmed berdiri di hadapan dirinya, bersama tiga pria yang ada di dekatnya.

Ferdo memajukan langkahnya mendekati Dilan hingga keduanya saling menatap dalam jarak sekitar satu tangan.

Dilan memperhatikan raut Ferdo tanpa rasa khawatirnya.

"Di mana pamanku?" tanya Dilan spontan.

"Hahaha, Dilan, menyerahlah!" sebut Ferdo dengan tangkas.

"Apa Mehmed yang memerintahkanmu?!"

Dilan mengernyitkan dahinya, bertanya untuk meyakinkan Ferdo untuk mengungkap semua yang sudah ia sembunyikan.

"Hahaha," kekeh Ferdo.

Mata Ferdo mulai memperhatikan ke seluruh tubuh Dilan dengan pandangan meremeh. Sambil menatap ia pun menaikkan alisnya, "Kau ingin menangkapku? Hahaha, lihat! Polisi ini akan menangkapku," ledek Ferdo.