Kemudian David mencari keberadaan Sean hingga di mana pria itu melihat adik laki-lakinya yang sedang bersandar pada mobil membuat pria tersebut menghela nafas.
"Ya sudah, aku pergi."
"Hm ... jangan pulang terlambat."
"Akan ku usahakan, tapi aku tidak berjanji."
David pun melangkahkan kakinya mendekati mobil, lalu membuka pintu. Tetapi, sebelum memasuki kendaraannya, ia melihat Sean yang masih saja diam dengan memainkan ponsel membuat dirinya yang mengetahui hal tersebut langsung menghela nafas.
"Kenapa kau diam saja?" Pria itu mengerutkan keningnya sejenak sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil dan mengabaikan adiknya yang sedikit aneh. "Sudahlah, lupakan saja."
Sementara Sean saat ini yang mendengarnya langsung menghela nafas lalu menyempatkan diri untuk melihat ke arah Celine yang memalingkan wajahnya ke arah lain sebelum akhirnya benar-benar memasuki mobil.
"Sampai kapan kau akan terus seperti ini?" tanya David tiba-tiba.