Difky berjalan pelan meninggalkan apartemen tempat wanitanya tinggal. Dia merasa tidak baik sekarang. Selain telah mengeluarkan uang banyak, dia juga tidak mendapatkan apapun dari wanita itu. Sungguh sama sekali bukan yang ia harapkan.
"Aku membeli sepatu untuk Elvano, kalung berlian itu, lalu mentraktir Ameera dan bocah itu. Argh! Kenapa aku hari ini tidak ada pemasukan sama sekali," geramnya saat ia menuju mobil.
Dia terlalu perhitungan untuk saat ini, dia tidak menyukai jika harus merasa rugi karena sesuatu.
"Apa semua manusia selalu perhitungan sepertimu?" suara pria dari kursi belakang mobilnya mengejutkan Difky yang bahkan baru saja masuk.
"Kak Gavin kenapa bisa ada disini?" ujarnya dengan mata yang terbuka lebar.
"Aku hanya sedang berkeliling dan menemukan mobilmu, lalu saat kucek pintunya tidak terkunci. Jadi … aku memutuskan untuk istirahat didalam," ujar Gavin seraya meregangkan pinggangnya. Dia baru saja mengubah posisinya menjadi duduk saat Difky datang.