"Pergi dari sini! Aku tidak mau melihat wajahmu lagi. Dan, jangan coba-coba datang lagi ke rumah ini."
Aku mengusir Anton dari rumahku. Tapi Anton tidak mau pergi. Dia malah berlutut di hadapanku hingga akhirnya Mas Rendra pun datang menghampiriku dan Anton.
"Arini ... Ada apa ini?" Mas Rendra terkejut dengan peristiwa Anton yang sedang berlutut. "Siapa lelaki ini?" Anton pun berdiri dan bersikap kasar pada Mas Rendra.
"Oh jadi ini, suami kamu?" Tanya Anton.
"Hei! Sopan sedikit, bisa kan?" Ujar Mas Rendra.
Anton tersenyum menyindir dan terkesan meremehkan Mas Rendra. Sikap Anton yang seperti itu membuat Mas Rendra geram dan berniat memukul Anton.
Tapi,
Tubuhku seketika lemas dan tidak sadarkan diri.
"Arini ..." Teriak Anton dan Mas Rendra.
Mas Rendra dengan sigap menyanggah tubuhku dan menggendongku. Seketika Anton pun membantu Mas Rendra. Namun Mas Rendra menolak mentah-mentah pertolongan yang akan Anton berikan.
"Arini ... Kamu?" Tanya Mas Rendra khawatir.