Setelah menyelesaikan urusannya dengan Outer God, keluarga kecil itu membuka lubang ruang dan waktu, lalu melintasi dimensi yang berbeda.
High Abyss bukan hanya soal Dunia Abadi tempat para kultivator tinggal, masih banyak ras lain yang tak terhitung jumlahnya.
Binatang mitos, makhluk legenda, sosok perkasa, fosil hidup, dan berbagai powerhouse lainnya tersembunyi di dalam kegelapan High Abyss.
High Abyss terlalu luas, karena mengandung banyak sekali jenis dimensi yang berbeda. Apalagi, penduduk yang lebih kuat disana memungkinkannya untuk melakukan perjalanan lintas dimensi.
Terlebih lagi, masih banyak misteri yang bahkan Dewa Omniverse sering turun tangan secara langsung. Semua peluang layak untuk dicari, bagaimanapun semakin kuat seseorang, maka semakin sulit pula orang itu untuk dapat meningkatkan kekuatannya.
Dao Surgawi menciptakan sebuah keseimbangan berupa peluang. Dia menciptakan berbagai artefak suci untuk diperebutkan oleh para makhluk di sana. Bagaimanapun, setiap orang tidak bisa selalu berbakat, kan?
Peluang adalah jalan lintas bagi seseorang yang perkembangan kekuatannya mulai macet, atau sering disebut sebagai stagnasi. Lagipula, siapapun tidak akan menjamin seseorang akan memiliki umur panjang jika dia hanya berkultivasi.
Kultivasi seorang manusia membutuhkan bakat berupa akar spiritual, dan bakat monster dihitung dari seberapa murni garis keturunannya.
Seseorang tidak bisa hanya mengandalkan bakat saja untuk mendaki tangga umur panjang, mereka harus secara aktif menemukan jalan pintas yang disebut peluang.
Dikatakan, sebuah peluang saling berdampingan dengan bahaya kematian. Apalagi keserakahan umat manusia tidak ada batasnya, mereka tidak akan ragu-ragu untuk melakukan apapun hanya untuk menggapai peluang itu.
Banyak juga protagonis yang diciptakan oleh Dao Surgawi melalui beberapa peristiwa, membangun mereka dari seorang limbah kayu menjadi kaisar tertinggi. Keberadaan protagonis ada untuk menyelamatkan dunia secara tidak langsung sekaligus menyeimbangkan sebuah kekuatan yang ada di dunia.
Secara mudahnya, protagonis adalah alat yang diciptakan Dao Surgawi untuk secara tidak langsung bertindak memengaruhi kehidupan di dunia.
Protagonis terlahir dari berbagai era, dimana masing-masing dari mereka memiliki keberuntungan menantang langit. Mereka sepenuhnya didukung oleh Dao Surgawi dan sebagian besar artefak yang diciptakannya juga terinvestasi pada para protagonis itu. Mereka sering menyelamatkan sebuah dunia yang dilanda kemusnahan, tapi sebagai gantinya jalannya tentu saja tidak akan dibuat dengan mudah.
Sebagian protagonis terlahir sebagai sampah yang tidak bisa berkultivasi, bakat mereka biasa-biasa saja, tapi setelah mengalami beberapa pertemuan yang menguntungkan, mereka bisa melambung ke langit dengan diri penuh kebanggaan.
Namun, meski tanpa protagonis pun, masih banyak keberadaan menakutkan yang bersemayan dalam kegelapan High Abyss. Ada yang sudah terlahir bersamaan dengan terciptanya Omniverse, ada juga sebuah anomali seperti D, makhkuk kuno, dan masih banyak lagi.
Bahkan D pernah berpura-pura menjadi Dao Surgawi, mengambil alih pekerjaannya saat dia memandu Shen Ying dalam kehidupan seorang protagonis.
Satu persatu, protagonis akan menyelesaikan masalah yang Dao Surgawi pikir perlu diselesaikan. Banyak hal di High Abyss yang akan keluar dari pengawasannya, mengabaikan aturan yang mendekati otoritas tertinggi.
Dibuktikan jika High Abyss masih menyimpan banyak peluang dan bahaya tersembunyi yang bahkan Dao Surgawi tidak bisa mencakup semuanya. Saat itulah protagonis akan melakukan pekerjaannya.
Dao Surgawi akan memicu plot, membiarkan protagonis terseret dalam masalah yang tidak bisa diselesaikan Dao Surgawi, dan saat protagonis ternyata tidak bisa menyelesaikan masalahnya, maka Dao Surgawi akan menghubungi kantor Supreme One untuk meminta bantuan.
Itu adalah seberapa berbahayanya High Abyss, terdapat banyak peluang dan bahaya yang tidak diciptakan oleh Dao Surgawi.
Tapi bagi keluarga kecil yang akan tiba di salah satu dimensi itu, mereka hanya menganggap High Abyss sebagai tempat piknik dan taman bermain.
Bagaimanapun, belum pernah ada keberadaan yang bisa mengancam mereka selama ini. Secara alami, semua peluang dan hal bagus yang diceritakan tidak akan masuk ke mata mereka.
Segera, Asheel dan yang lainnya keluar dari sebuah portal, yang menyambut mereka adalah sebuah pepohonan.
"Kita mendarat di hutan? Apalagi, dunia ini merupakan sebuah dunia kultivasi." Asheel segera mencoba menarik napas dan merasakan energi spiritual yang hampir tidak layak.
Tentu saja setelah dia tinggal di Alam Dewa yang mengatur Omniverse selama beberapa tahun, dia sudah terbiasa dengan kekayaan dan kemurnian energi di sana.
Jika dibilang, rasanya seperti telah menyelam di genangan berlumpur hanya setelah berenang di sungai jernih. Perbandingannya sangat jauh, ibarat langit dan bumi.
Tapi Asheel dan Sera beradaptasi dengan cepat karena mereka juga sudah terbiasa hidup di dunia yang udaranya bahkan lebih buruk dari tempat ini. Di Low Abyss, bahkan udara memancarkan polusi, dan kemurnian hanya terkandung dalam oksigen yang kita serap.
Bahkan sisa-sisa air berlumpur sangat berbeda jika dibandingkan. Yah, tentu saja keduanya sama sekali tidak keberatan.
Tapi Phina harus menelan air liurnya dan berusaha beradaptasi seperti sebelumnya. Saat mereka tiba di wilayah konstelasi, Phina juga harus beradaptasi untuk menyesuaikan napasnya.
Tidak membutuhkan sepuluh detik, Phina sepertinya sudah terbiasa.
"Ayo cari sebuah kota."
Asheel berkata dengan santai, dan mulai memimpin mereka. Mereka melayang dengan kecepatan angin menuju tempat di mana mereka merasakan banyak kehadiran di sana.
Gerbang kota sudah terlihat, dan banyak orang mengantre untuk membayar biaya masuk ke kota tersebut.
Keluarga kecil itu sama sekali tidak mengalami masalah saat masuk ke kota karena mereka bisa menyembunyikan hawa kehadiran dengan sangat mudah.
Yah, piknik kali ini hanya berkeliling kota sambil menikmati beberapa makanan enak. Asheel akan mengenalkan putrinya bagaimana kehidupan manusia berjalan.
Tidak butuh waktu lama, ketiganya sudah memasuki kota tanpa membayar sejumlah biaya pada penjaga di gerbang. Sera sedikit keberatan saat menampilkan diri mereka yang terang-terangan di depan putrinya melakukan tindakan kejahatan.
Sejak terdapat Phina dalam kehidupan mereka, sebenarnya toleransi Sera telah membaik tanpa dia sadari. Tapi kebanyakan, dia hanya mencoba bersikap seperti itu pada Phina. Dia masih tidak peduli dengan apa yang dilakukan Asheel.
Kecuali berhubungan dengan D atau ada sesuatu yang menarik minatnya, dia tidak akan turun tangan.
Segera, Asheel memimpin mereka untuk menyusuri jalan, mencoba mencari tempat untuk mereka makan siang.
Kota itu sangat ramai, dengan berbagai macam toko dan restoran terbuka, banyak juga orang-orang mendirikan kios dan berjualan di pinggir jalan.
Banyak kultivator dan orang-orang kuat bersembunyi, ikut membaur dalam kehidupan manusia. Asheel tidak akan peduli dengan mereka selama semut-semut itu tidak mencoba menggigitnya.
Setelah berjalan sambil menggendong Phina disepanjang jalan, Asheel memutuskan untuk memasuki rentoran mewah secara acak.
Itu adalah sebuah paviliun lima belas lantai, yang mana semakin tinggi seseorang bisa menginjakkan kakinya di lantai tersebut, maka semakin menunjukkan ketinggian status seseorang. Ternyata restoran yang Asheel masuki merupakan salah satu tempat paling populer di kota, sekaligus menjadi restoran nomor satu di wilayah ini.
Orang yang bisa duduk di lantai lima belas hanya orang-orang seperti kaisar, raja, orang-orang kuno, pangeran umur panjang, permaisuri tertinggi, dan lainnya.
Pemilik paviliun ini merupakan sosok perkasa dengan latar belakang yang sangat menakutkan. Sosok itu seperti diselimuti oleh kabut yang tebal, terasa misterius dan sulit untuk dijangkau.
Tidak pernah ada yang tahu sosok asli yang sebenarnya dari pemilik paviliun ini.
Omong-omong, nama restoran ini adalah Paviliun Azure Wind.
Tentu saja Asheel tidak akan peduli dengan semua itu, selama keluarga kecil mereka bahagia dan bersenang-senang, dia tidak akan mencari masalah.
Pada saat berdiri di depan pintu paviliun, mereka dihentikan oleh dua orang penjaga...
klise lainnya...