Télécharger l’application
88.23% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 253: Teritori Abyssal

Chapitre 253: Teritori Abyssal

Alam Iblis Terdalam.

Meski keseluruhan makhluk hidup di alam ini sangat kuat karena faktor lingkungan tempat tinggal mereka yang ekstrim, sebenarnya mereka malah menjadi lebih lemah dibandingkan pada saat masa jaya mereka.

Itu adalah saat Penguasa Kekacauan masih duduk di tahtanya, dan sosok yang telah dianggap sebagai ratu mereka, Daevon, menemani di sisinya.

Daevon adalah salah satu dari enam Raja Iblis yang menguasai neraka, tempat yang sekarang ini disebut Doomland.

Setelah menyerah pada Penguasa Kekacauan, Daevon mengikutinya sebagai pendamping. Tentu saja saat itu Asheel belum memiliki julukan sebagai Penguasa Kekacauan.

Baru saat dia memperluas wilayah Alam Iblis ke dimensi sekitarnya, nama Penguasa Kekacauan melambung dan membangun dominasinya sendiri.

Bahkan pada suatu saat, Doomland melakukan peperangan yang sangat besar melawan klan Naga Sejati, menyebabkan yang terakhir hampir mengalami kepunahan, dan demikian mereka tidak berani lagi menginjakkan kakinya di teritori yang sudah dikuasai oleh Penguasa Kekacauan.

Bahkan setelah melahap wilayah klan Naga Sejati, Doomland belum mundur dan masih terus memperluas invasinya.

Invasi itu adalah rencana Daevon, dan bagaimana Asheel bertindak hingga dirinya disebut Penguasa Kekacauan juga karena Daevon.

Saat Asheel naik ke Alam Dewa yang mengatur 'Abyss' saat itu, Daevon tetap tinggal di Alam Iblis dan memperkuat teritorinya.

Tahta menjadi kosong sejak saat itu, dan tidak ada satupun yang pantas mengikuti dominasi Penguasa Kekacauan. Tapi bagaimanapun, Daevon tetap memimpin wilayah dengan baik.

Sampai suatu saat, Daevon tertarik pada suatu eksistensi tertentu di Abyss. Itu adalah seorang Seraph yang membunuh jalannya dengan membantai rasnya sendiri.

Sejak saat itu, Seraph yang diberi nama Meido itu melayaninya. Daevon sudah merencanakan untuk membuat nama untuk dirinya menjadi seheboh mungkin saat dia mengekspos dirinya ke dunia luar.

Alhasil, ketika dia mengumumkan keberadaannya ke seluruh dunia, nama Daevon juga melambung, mengakibatkan sakit kepala para Dewa Omniverse.

Bagaimanapun, kasus itu sangat besar. Karena apa yang ditakutkan para Dewa Omniverse telah terjadi.

Salah seorang dari kaum Abyssal yang bangkit bahkan membuat Supreme One turun tangan secara langsung.

Bagaimanapun, bahkan untuk Supreme One, dia masih kesulitan untuk menemukan keberadaan yang mengacau di seluruh Omniverse karena tidak bisa dideteksi sama sekali.

Tapi semua kekacauan itu hanya untuk satu tujuan, yaitu menarik minat sosok yang paling berkuasa di Omniverse, Supreme One sendiri, untuk bisa mempromosikan dirinya menjadi makhluk yang setingkat dengan mereka.

Sejak saat itu, Daevon memiliki dua identitas. Sebagai Daevon, pemimpin para Outer God, dan Administrator D.

Alasan D membuat semua hal menjadi semeriah mungkin juga untuk menarik perhatian Penguasa Kekacauan, tapi saat dia melihatnya lagi di Alam Dewa yang mengatur Omniverse, saat itu Asheel sudah bersama dengan Sera.

Tidak mau kehilangan begitu saja, D menggoda Asheel didepan Sera, membuat awal permusuhan mereka hingga saat ini.

Bagaimapun, semua yang terjadi di dunia juga ada penyebabnya, bahkan jika itu sekecil mungkin.

Bahkan jika D bersikap seacuh mungkin, dia mengalami lika-liku kehidupan yang membangun keanggunannya saat ini.

Tapi D tidak lagi berada di Doomland.

Dia telah meninggalkan teritori asalnya setelah menciptakan banyak teritori baru.

Doomland hanya teritori Abyssal yang telah dia ambil alih dari para pendahulunya. Karena ketidakhadiran Asheel di sisinya dalam waktu yang begitu lama, D juga kehilangan minat untuk terus mengembangkan Doomland, dan dengan demikian dia meninggalkannya.

Sejak saat itu, penduduk Doomland harus mempertahankan masyarakat mereka bergantung dari diri mereka sendiri. Karena semua Raja Iblis telah mati di tangan Penguasa Kekacauan, tidak ada banyak sosok kuat diantara mereka.

Doomland bisa begitu mulia pada suatu masa dikarenakan kekuasaan Raja mereka. Saat sang Raja meninggalkan mereka, tempat ketergantungan ikut menghilang.

Doomland menjadi Alam Iblis yang dulu lagi, dimana semuanya menjalankan kehidupan biadab dan tercela.

Bahkan hingga saat ini, dimana kepemimpinan telah diambil alih oleh Zerdite, Alam Iblis masihlah begitu biadab dan banyak perpecahan di mana-mana.

Tapi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Zerdite tidak berniat untuk membuat seluruh dunia tunduk padanya.

Sekali lagi, meski jumlah keseluruhan Ras Iblis semakin banyak, tapi kekuatan keseluruhan mereka turun dibandingkan saat Penguasa Kekacauan masih memerintah di masa lalu.

Mereka bahkan dengan mudah menyerah setelah Zerdite mengambil alih tahta secara paksa. Mereka ingin mengembalikan tempat ketergantungan mereka di masa lalu, yaitu Penguasa Kekacauan.

Mereka percaya Penguasa Kekacauan akan kembali untuk memimpin mereka, tapi hingga saat ini pun, dia tidak pernah kembali.

Pada akhirnya, Penguasa Kekacauan hanya dipercaya sebagai dongeng. Mereka tidak tahu jika sosok yang mereka dambakan hingga saat ini semakin dekat dengan mereka.

...

Gemuruh! Gemuruh!

Saat ini, petir yang sangat mengerikan menyambar kekosongan dimana seorang pria berdiri di tengahnya.

Asheel sekarang sedang berdiri di kekosongan High Abyss. Apa yang sedang dia lakukan saat ini adalah melacak teritori Abyssal.

Karena peningkatan kekuatan setelah bangun dari hibernasinya, Asheel yang sekarang mampu menyebarkan akal ilahinya ke seluruh Omniverse.

Orang yang bisa melakukan hal yang sama yang sedang dia lakukan saat ini adalah Supreme One. Administrator D mungkin bisa, tapi itu jika dia menggunakan bantuan sistem miliknya.

Bagaimanapun, Asheel saat ini secara tidak langsung sedang melawan D. Dia bahkan berniat memusnahkan semua teritori Abyssal, yang tindakannya sendiri mungkin akan menyinggung D, yang mana bisa membuatnya terkena banyak masalah.

Tapi karena Asheel tahu jika Sera sedang bersekongkol dengan D untuk mempermainkannya, dia tidak peduli lagi apakah akan menyinggungnya atau tidak.

Bahkan mungkin, keberadaan D berada di salah satu teritori yang akan dia hancurkan, tapi Asheel merasa itu tidak mungkin. D pasti bersembunyi di tempat yang sama sekali tidak dia pikirkan!

Ya, dia sangat yakin!

Diantara banyak orang lainnya, Asheel adalah yang paling tahu tentang D karena dia merupakan orang yang paling dekat dengannya.

Bahkan Meido, D hanya memperlakukannya sebagai bawahan. Berbeda dengan Asheel yang sudah kenal bahkan sebelum Asheel bangkit menjadi sosoknya saat ini.

Dengan kekuatannya saat ini, tidak butuh waktu lama untuk menemukan teritori Abyssal yang tersebar di seluruh Omniverse.

Akal Ilahi miliknya sangat istimewa, saat dia menyebarkannya, Asheel merasa dia seperti sedang menabur virus ke seluruh dunia.

Organisme-organisme mikro itu tersebar dan menyusup ke segala tempat High Abyss. Saat dirasa bahwa Asheel kehilangan koneksi dengan makhluk-makhluk kecil itu, baru saat itulah dia akan menemukan teritori Abyssal.

Akal ilahinya mampu menyusup ke segala tempat di Omniverse, bahkan kekuatan apapun tidak akan bisa memblokirnya. Tapi hanya teritori Abyssal yang mampu menghadang kekuatan itu.

Seperti namanya, teritori Abyssal sebenarnya adalah ruang tak terbatas yang tercipta dari gumpalan kabut kekuatan D. Saat sebuah kekuatan mencoba menyelidiki apa yang ada di dalamnya, mereka hanya bisa menemukan kekosongan tak terbatas.

Hanya atas ijin D lah orang bisa mempertahankan kehidupannya di sana.

Keseluruhan kekuatan D memang tidak kuat, bahkan lebih rendah jika dibandingkan Meido, tapi kelicikan dan unsur kekuatannya merepotkan, jelas sangat sulit untuk dihadapi.

Untuk menemukan teritori Abyssal, Asheel hanya harus menemukan tempat dimana akal ilahi miliknya tidak bisa menjangkaunya.

Semudah itu.

Belum ada kekuatan yang bisa memblokirnya kecuali berasal dari seseorang seperti Supreme One, Sera, Meido, dan D.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C253
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous