Ini adalah cerita di masa lalu.
Saat itu, para Dewa yang mengatur Abyss mengadakan turnamen di Omniverse sebagai bentuk penghiburan mereka. Sejak triliunan tahun yang lalu, para Dewa yang mengatur Abyss hanya duduk diam di kantornya dan mengurus manajemen Omniverse, karena itu mereka yang membutuhkan hiburan akan mengadakan pertunjukan turnamen dalam kurun waktu beberapa ratus juta tahun sekali.
Peserta turnamen adalah para powerhouse dari Omniverse, dan yang dikompetisikan adalah kekuatan individu mereka. Yah, ini seperti turnamen biasa di High Abyss. Tapi yang mengadakan adalah para Dewa yang mengatur Abyss, tentu saja hadiah pemenang turnamen ini akan mendapat kemuliaan dan sumber daya tak terbatas. Bahkan, pemenang akan dijadikan kandidat untuk naik ke tahta Dewa Omniverse.
Shen Ying belum lahir saat turnamen ini diadakan, dan Asheel belum berkeliaran di Abyss. Omniverse saat itu juga masih disebut Abyss.
Saat itu, Asheel yang sangat bosan juga ikut menonton bersama Sera. Dia masih bekerja di kantor Supreme One, dengan kata lain dia belum diusir oleh Supreme One ke Low Abyss.
Pada saat yang sama, anak-anak langsung Supreme One juga ikut menonton, termasuk Tuan Muda Yogghgod.
Semua anak langsung Supreme One memiliki kata -god di nama belakang mereka.
Karena yang menonton dan menjadi juri adalah Dewa Omniverse itu sendiri, berbagai kekuatan besar di Omniverse ikut berpatisipasi, berharap masing-masing pihak mereka akan memenangkan pertandingan, dan dengan begitu, mereka akan semakin dekat dengan para Dewa. Sementara itu, para Dewa Omniverse akan bertaruh pada masing-masing tokoh andalan mereka.
Pertandingan berlangsung selama beberapa bulan, dan pada akhirnya pemenangnya adalah seorang wanita yang merupakan permaisuri dari High Abyss.
Dia adalah seorang wanita pemberani dengan kecantikan tak tertandingi. Sosoknya seolah keluar dari lukisan, yang bahkan berbagai dimensi akan berperang memperebutkan wanita cantik itu.
Tuan Muda Yogghgod menjilati bibirnya, dia mendatangi wanita itu dan menawarinya banyak keuntungan dengan syarat dia menjadi pengikutnya. Sudah jelas jika Tuan Muda Yogghgod sangat menginginkannya.
Tapi wanita itu menolak bahkan saat Tuan Muda Yogghgod adalah salah satu Dewa Omniverse. Wanita itu memiliki harga diri yang sangat tinggi.
Dia adalah seorang permaisuri!
Tuan Muda Yogghgod jelas kesal, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena wanita itu adalah pemenang pertandingan. Para Dewa Omniverse yang lain juga sedang menonton, dan Tuan Muda Yogghgod tidak bisa berbuat seenaknya, bahkan jika dia adalah anak Supreme One.
Saat kembali dengan suasana hati yang buruk, dia tiba-tiba menabrak seseorang yang sedang berjalan bersama saudari tirinya, Seraria Yrillgod.
Pria yang ditabrak menatapnya rendah dengan mata hijaunya, tapi siapa Tuan Muda Yogghgod? Dia adalah anak langsung Surpeme One! Harga dirinya sangat tinggi!
Saat dia akan memarahinya, pria itu yang merupakan Asheel sudah membuka mulutnya:
"Aku tidak menyukaimu."
Tanpa banyak bicara, Asheel tiba-tiba mengangkat kerah Tuan Muda Yogghgod dan menggunakan tangan lainnya untuk menampar pipinya berulang kali.
Pa! Pa! Pa! Pa! Pa! Pa!
Tuan Muda Yogghgod ditampar bolak-balik, kedua sisi wajahnya menjadi kemerahan dan bengkak, dia tidak bisa bereaksi karena Asheel menamparnya terlalu keras dan terlalu cepat.
Tuan Muda itu dipermalukan didepan para Dewa Omniverse yang lain, dan anehnya mereka semua hanya membiarkan Tuan Muda itu dipukuli oleh Asheel.
Sejak kejadian itu, Tuan Muda Yogghgod mengembangkan kebencian terhadap Asheel hingga saat ini. Itulah asal mula kebencian Tuan Muda Yogghgod terhadap Penguasa Kekacauan.
Pada akhirnya, pemenang turnamen diangkat menjadi salah satu Dewa Omniverse dan bekerja langsung di bawah Supreme One. Dia mendapatkan nama kantor dengan sebutan Alyssa.
...
Tuan Muda Yogghgod masih duduk di tahtanya, memikirkan masa lalu hanya membuat kedua pipinya sakit. Dia tidak pernah melupakan penghinaan itu, kebenciannya terhadap Asheel sudah mencapai puncak. Dia tidak akan berhenti sebelum Asheel mati.
Tapi kemudian, suasana hatinya membaik saat memikirkan jika Asheel sebentar lagi akan mati.
Sudah jelas jika itu delusi!
Tuan Muda Yogghgod hanya umpan meriam yang digunakan oleh Supreme One, yang mana adalah ayahnya sendiri untuk menangani Penguasa Kekacauan.
Hanya sedikit yang tahu jika Supreme One bahkan bisa kejam terhadap anak-anaknya sendiri.
...
Kembali ke Shen Ying dan Hong Shizao yang baru saja memusnahkan Cath Palug.
Para Outer God akan bersukacita, tapi tiba-tiba...
BOOOOOM!
Ledakan keras seperti kaca yang pecah terdengar. Lubang yang menghubungkan ke Britannia hancur berkeping-keping, hingga para Outer God bisa melihat langsung pemandangan kacau Britannia dari atas.
Saat itu, sesosok pria muncul dari ledakan.
"Sambutan yang sangat meriah, tapi sepertinya tua bangka itu tidak menyambutku secara pribadi. Apakah dia tahu jika aku tidak menjadi gila setelah menstabilkan intiku kali ini?" Asheel bergumam yang suaranya bisa terdengar oleh para Outer God.
Outer God itu menjadi terdiam, suasananya sangat tegang. Bagaimanapun, mereka tahu sosok yang sedang berjalan ke arah mereka.
Penguasa Kekacauan!
"Sialan, apa yang orang itu lakukan disini!?"
"Penguasa Kekacauan adalah orang yang sama sekali tidak bisa kita provokasi!"
"Dia bersembunyi di dunia fana selama ini?!"
Outer God menjadi ricuh, hanya dengan keberadaannya, kekacauan mulai terjadi di barisan dalam Outer God. Meski penampilannnya berbeda dari yang ada di foto, tapi mereka sangat yakin jika pria didepan mereka adalah Penguasa Kekacauan karena karma mereka sendiri terhubung dengannya.
Asheel menyipitkan matanya, 'Inikah kumpulan ternak yang harus aku bunuh? Sangat meriah.'
Saat dia akan mengangkat tangannya, salah satu Outer God tiba-tiba mendekatinya.
"Tunggu sebentar, ampuni aku! Aku adalah penyembah setiamu! Aku minta maaf jika karena telah menyinggungmu, aku akan memberikan semua yang aku punya! Aku bahkan akan menjadi budakmu selama sisa hidupku asalkan tetap membiarkanku hidup! Aku berjanji pasti akan sangat berguna--!"
BAM!
Outer God itu tiba-tiba meledak menjadi kabut darah, membiarkan sisa-sisa bagiannya tersapu oleh badai di celah Omniverse. Jiwanya juga ikut meledak, dan dengan itu bahkan dia tidak bisa bereinkarnasi kembali.
Yang lain menjadi sangat tegang setelah menyaksikan Asheel membunuh Outer God itu tanpa ampun. Mereka ketakutan setengah mati.
Bagaimanapun, semua Outer God tahu tentang Penguasa Kekacauan, tapi hanya sebagiankecil yang mengenali sosok aslinya. Patung Asheel yang dalam mode iblis sudah ada di mana-mana di masyarakat atas Outer God. Meski Asheel yang ini tampak lebih manusiawi, tapi mereka tidak akan pernah salah mengenali sosoknya. Mereka menyembahnya agar tidak terkena karma buruk setelah berbuat jahat terhadap Omniverse. Itulah kenapa Penguasa Kekacauan dan Outer God terhubung dalam karma.
Tentu saja yang menciptakan sistem iman itu adalah Daevon.
Setelah sekian lama menyembahnya, para Outer God bahkan tidak tahu berapa banyak dosa yang harus ditanggung Asheel karena mereka.
Dosa juga bisa berubah menjadi kekuatan, tapi semakin banyak dosa, semakin mudah orang itu untuk tersucikan.
Di sisi lain, Shen Ying tertegun sangat lama setelah menyaksikan penampilan Asheel saat ini. Jadi dia adalah Penguasa Kekacauan?!
Dia tidak pernah berpikir jika orang yang pernah mengubah arus hidupnya ternyata memiliki identitas seperti itu. Tapi dia juga cemas dalam hatinya, memikirkan apakah dia bisa kabur dari sini?
Tiba-tiba dia menyesali keputusannya untuk datang mencari peluang dari Tuan Muda Yogghgod.
Patung Asheel adalah rahasia para masyarakat atas Outer God, jadi tidak banyak yang tahu penampilan aslinya. Bagaimanapun, itu adalah harta berharga yang bisa menghindari karma buruk surga.
Outer God lain hanya tahu tentang Penguasa Kekacauan, dan hanya itu saja. Kebanyakan dari mereka menyembahnya tanpa tahu siapa itu dia.
Asheel mengulurkan tangannya, mengarahkan telapak tangannya ke arah para Outer God.
"Tunggu!"
BOOOOOOOOOM!
Ledakan yang sangat mengerikan keluar dari telapak tangan Asheel, dan energi yang keluar membludak seperti tsunami yang menenggelamkan puluhan ribu Outer God.
Badai Omniverse terpicu saat ruang Omniverse itu sendiri berbenturan dengan dinding Alam Kekacauan. Dunia tampak berderit seolah-olah bisa runtuh kapan saja.
Puluhan ribu Outer God langsung lenyap hanya dengan sapuan tangannya.
Hong Shizao dan Shen Ying membelakakan matanya. Keringat dingin mengalir dari punggung mereka.
"Mustahil....! Ini adalah celah Omniverse! Bagaimana gerakan sederhana itu bisa menghasilkam dampak yang begitu menakutkan...?!" Suara Shen Ying bergetar saat mengatakannya.
Dampaknya memang sangat menakutkan. Bahkan saat dia mengerahkan serangan ofensif terkuatnya, serangannya hanya bisa memengaruhi ruang di celah Omniverse, tidak akan pernah bisa menggetarkannya.
Apa yang dilakukan Asheel adalah gempa bumi! Lambaian tangannya mampu membuat Omniverse akan runtuh!
Tapi itu wajar, Dewa Omniverse juga bisa melakukan yang sama seperti yang baru saja dilakukan Asheel.
Para Dewa dari Omniverse tidak akan pernah bisa melampaui Dewa Omniverse, yang mana tokoh-tokoh perkasa yang mengatur Omniverse. Itu sudah menjadi hukum Omniverse itu sendiri.
Dan Asheel lebih kuat dari semua Dewa Omniverse. Mungkin yang bisa menandinginya hanya 5 orang termasuk Sera, Daevon, Supreme One, dan seorang pelayan tertentu.
Bab ini menjelaskan informasi yang sangat kacau mengenai hubungan antara Asheel dan Outer God, yang bahkan saya sendiri setelah membaca ulang juga bingung. Karena tidak ada waktu lagi untuk memperbaiki, saya akan membiarkannya tetap seperti ini.
Dewa yang mengatur Abyss sekarang disebut Dewa Omniverse.
Daevon sekarang disebut D.
Thx