Télécharger l’application
62.62% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 179: Limit Break

Chapitre 179: Limit Break

"Ini hanya spekulasi, tapi ... aku berpikir jika Dewa Tertinggi lah yang telah menyebabkan keberlangsungan Perang Suci terus berlanjut. Dia menghubungkan rantai kebencian yang pernah berkarat sebelumnya, dan menabur konflik dengan Klan Iblis agar kedua belah pihak saling bermusuhan lagi!"

"!!!"

Perkataan Merlin diucapkan agak keras, dan dengan kekuatan masing-masing individu yang sedang berpatisipasi disana, mereka semua juga mendengarnya.

Sementara para Iblis memiliki senyum tak terlihat diwajahnya, Ludociel pura-pura tak mendengar saat dia bentrok langsung dengan Meliodas dan Zeldris.

"Ibu...! Tapi kenapa?! Merlin, saat kita bertemu ... bukankah dia...!" Elizabeth terkejut, lalu mencoba membuat Merlin ingat pertemuan pertama mereka.

"Orang tua mana yang akan memberi kutukan pada anaknya sendiri?" Merlin menepisnya. "Ingatlah, Dewa Tertinggi dan Raja Iblis, keduanya lah yang telah mengutukmu dan juga Meliodas."

"Meski begitu...!" Elizabeth sulit untuk mempercayainya.

"Sejak perang melawan Outsider berakhir, tingkah laku Dewa Tertinggi sangat aneh. Dia mencoba melanjutkan Perang Suci yang berakhir dengan susah payah, dan karena perbuatannya, permusuhan antara kedua belah pihak masih belum terselesaikan sampai sekarang." Merlin menekankan. "Hanya itu yang aku tahu. Alasan kenapa dia melakukannya tidaklah penting, yang paling penting saat ini adalah bagaimana kita menghadapinya."

"Kamu benar!" King setuju.

'Sangat aneh bercerita di tengah pertarungan.' Merlin berpikir sendiri dalam benaknya, sebelum menatap ke arah Ludociel yang berjuang melawan Zeldris dan Meliodas seorang diri.

Zeldris adalah yang paling berjuang dan Meliodas hanya menangkis serangan Ludociel dengan santai, tapi meski begitu, sebenarnya Ludociel lah yang dipojokkan saat ini karena terlalu percaya diri menghadapi keduanya, terutama Meliodas.

Ludociel sudah mengaktifkan karunianya, yaitu «Kilat». Seluruh tubuhnya diselimuti oleh petir kuning saat dia melesat dengan kecepatan menyaingi teleportasi untuk menyerang Zeldris dan Meliodas.

Saat Ludociel sudah mengaktifkan karunianya, bahkan Meliodas belum masuk ke mode tempur yang sesungguhnya. Mata Meliodas terlihat sedang memandang rendah semua makhluk disekitarnya.

Sementara itu, Chandler dan Cusack di belakang bersenang-senang melakukan pertaruhan dengan siapa diantara murid mereka yang akan menjatuhkan Ludociel.

"Merlin apa yang akan kita lakukan? Sepertinya kehadiran kita tidak dibutuhkan lagi." Diane bertanya.

Saat Merlin akan menjawab, dia dengan tidak sengaja bertatapan muka dengan Chandler yang juga sedang memperhatikannya.

"Oh, gawat. Sepertinya kita terlalu asik di sini dan mereka sudah selesai bercerita. Shinigami Mengantuk, kita lakukan duo hebat lagi seperti di masa lalu!" Chandler melayang sambil menatap ke arah Merlin dan yang lainnya.

"Duo hebat? Aku tidak yakin dengan perkataanmu, ya. Kau seharusnya bertanggung jawab karena membuatku terbunuh dengan rencana konyolmu itu."

"Huh," Chandler mendengus, sebelum mengangkat tongkatnya ke langit dan memutar-mutarnya. "Aku mengakui telah sepenuhnya meremehkan Tujuh Dosa Mematikan, mereka musuh yang agak tangguh. Terutama dua orang itu, tapi yang lainnya tidak berguna."

Chandler menujuk ke arah Merlin dan Escanor, mengabaikan Dosa lainnya.

"Tapi aku tahu kelemahan fatal pria berotot itu, yaitu tidak adanya matahari. Jika aku menutupinya, maka orang itu juga akan menjadi tidak berguna!

"«Celestial Darkness»!"

Sebuah cahaya ditembakkan dari tongkatnya menuju langit, dan setelah mencapai langit, itu menyebar ke seluruh wilayah dengan cepat.

"Hoi, Iblis Dot. Kau serius? Ini juga teknik yang kau banggakan saat itu, tapi dengan mudah hancur." Cusack mengomentarinya.

"Aku tidak percaya bocah-bocah itu dapat menanganinya dengan mudah. Terlebih lagi, aku telah mengembangkan sihir ini jauh lebih kuat dari pada sebelumnya."

Bz! Bz!

"Hmm?" Chandler tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang juga menyebar di langit, karena saat gurun seharusnya sudah diselimuti kegelapan, matahari tiba-tiba naik lebih tinggi. "Tidak mungkin!"

"Kan? Sudah kubilang." Cusack tersenyum kecil.

Bukan hanya tidak ada langit gelap dan awan mendung di atsmosfer, suhu di udara terasa lebih menyengat dan panas.

"Sepertinya kalian menjadi bodoh dan lupa siapa yang telah menciptakan medan ini."

Mendengar suara Merlin, Chandler mendongak dan melototinya dengan marah. "Kau lagi...!"

"Apa kau menjadi gila setelah mengetahui jika sihirku lebih unggul dari milikku, oh Penyihir terkuat dari neraka?" Merlin mengejeknya.

Chandler semakin melototinya dengan marah sambil menggumamkan kata-kata kutukan.

"Hahaha, sejak kapan kau dengan mudah diejek oleh seorang bocah." Cusack akan tertawa lebih jauh, tapi...

Shing!

Sebuah kapak emas besar dengan pegangan satu tangan tiba-tiba terayun ke arahnya.

Clang!

Cusack dengan reaksinya yang menakutkan langsung memblokirnya. Dia tersentak oleh kekuatan yang berada di balik serangan itu.

"Escanor, berhati-hatilah. Cusack memiliki teknik pedang yang sangat aneh, dan kekuatannya tidak diragukan lagi." Merlin memperingatkan.

"Jangan khawatir, Merlin-san. Aku akan langsung berada di sisimu setelah mengalahkan Iblis ini."

"Sombong sekali untuk seorang manusia begitu angkuh saat dalam kondisi menerima kekuatan yang bukan miliknya." Cusack mengernyitkan dahinya sambil menahan Rhitta, sebelum membalas serangannya dengan menebaskan pedangnya ke Escanor.

Escanor hanya mengulurkan tangannya ke depan.

Ding!

Suara benturan bergema di antara pertarungan mereka, dan saat penglihatan Cusack menjadi lebih jelas, dia membelakakan matanya.

"B-Bagaimana bisa...!"

Pedang miliknya yang seharusnya sudah menebas kulit telanjang Escanor, dijepit diantara jari-jarinya yang besar.

"Inilah perbedaan kekuatan kita, kau seharusnya bisa mati dengan bangga karena terbubuh di tanganku."

Setelah Escanor selesai mengucapkan kata-kata sombongnya, dia menebas ke depan.

Dengan jarak sedekat itu, sudah dapat dipastikan jika Cusack terkena serangannya. Akibatnya, dia terpental sangat jauh oleh tekanan tebasan Rhitta.

Merlin yang sesekali melirik pertarungan keduanya tahu jika Escanor menggunakan skill «Pride» untuk menunjukkan pertahanan absolut di tubuhnya sendiri saat menangkap bilah pedang Cusack.

Sementara itu, Dosa lainnya melawan Chandler bersama-sama. Mereka saling melancarkan serangan, tapi Chandler mampu menangkis sebagian serangan dengan mudah.

Karena ide gila Merlin untuk membuat timnya lebih kuat di bawah rangsangan ancaman kekuatan yang lebih besar, dia tidak berbuat banyak selain membantu King, Diane, dan Gowther dari belakang.

Dia merapalkan mantra «Limit Break Power Up» dari Nameless Spellbook ke ketiganya. Dengan mantra itu, mereka mampu mengeluarkan potensi penuh untuk melawan Chandler. Meski masih begitu sulit, sih.

Elizabeth terus menyembuhkan ketiganya dari belakang di bawah perlindungan Merlin, sementara Hawk hanya menyoraki.

Gowther agak sulit untuk sembuh karena tubuhnya yang menjadi Cyborg. Selain menggunakan Twin Bow Herrit, dia juga sering menembakkan peluncur misil dari beberapa bagian tubuhnya.

Chandler dapat menanganinya hanya dengan mengibaskan tongkat. Karena serangan misil itu bukan merupakan serangan sihir, dia tidak dapat menggunakan «Full Counter» untuk membalikannya.

King menggunakan sebagian besar bentuk perubahan tombaknya, dan dengan teknik kombinasinya bersama Diane, mereka mampu melukai Chandler sampai parah.

Alasan King mampu terhindar dari teknik «Full Counter» adalah karena skill «Envy» milik Diane yang menyegel skill itu saat Chandler akan membalikkan «Tombak Roh Chastiefol Bentuk Ke-5: Increase».

Gowther mampu membuat ilusi dan dengan peningkatan skill «Lust»nya, dia mampu menipu mata Chandler untuk memudahkan King menyerangnya.

Meski untuk melakukan itu adalah perjuangan berat bagi mereka. Itu karena lawannya adalah Chandler, Iblis kuat yang pernah dua kali menantang Dewa.

Saat Chandler melakukan pertarungan sengit melawan King, Diane, dan Gowther, sementara itu Escanor imbang melawan Cusack.

Kekuatan fisik Escanor memang lebih kuat dengan matahari di atas kepala, tapi teknik pedang aneh Cusack mampu menandingi keunggulannya.

Merlin saat melihatnya tahu jika kekuatan hidup Escanor tidak lama lagi akan habis, dan manusia terkuat itu akan mati. Untuk menampung kekuatan mirip Dewa menggunakan tubuh manusia yang rapuh, orang seperti itu tidak akan hidup lama.

Apalagi saat tubuhnya saat ini dipaksa untuk berada dalam mode «The One» selama beberapa menit.

Merlin hanya bisa berharap jika Escanor tidak akan mati sebelum Raja Kekacauan bangkit, karena dengan itu dia bisa meminta Asheel untuk memperbaiki tubuh Escanor, meski dia tidak tahu apakah Asheel bisa melakukannya.

Kemudian dia melirik ke arah pertarungan Ludociel yang sebelumnya dipenuhi kepercayaan diri, dan sekarang ... Malaikat Agung itu dipukuli habis-habisan.

"....."


L’AVIS DES CRÉATEURS
Nobbu Nobbu

Curhat:

Saya ingin langsung skip ke klimaks Tujuh Dosa Mematikan, tapi tidak tahu bagaimana caranya tanpa mengacaukan alur cerita. Terlebih lagi, saya terus bingung dengan apa yang harus ditulis dalam pertarungan ini, jadi tidak akan ada pertarungan yang memuaskan.

Jadi ya, aku mengacau.

Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C179
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous