"Karena kalau gue cerita lo pada juga nggak akan paham. Malah nambah pusing pala gue. Gue sadar, gue kelewatan udah ngabaikan kalian semua tapi please ..., gue nggak maksud apapun. Gue hanya butuh sendiri buat sekarang ini. That's it."
"Cukup. Kalau kalian saling adu argumen nggak akan selesai pembahasan ini. Cia, kami tau ada hal yang nggak bisa lo bagi. Tapi please, anggap kami ada. Paling nggak lo repotin kami buat menghalau kegundahan lo, ajak main atau apapun lah yang penting kita bareng. Lo ngilang dua hari ini buat kita khawatir, mana lo nggak mau di kunjungin," ucap Jo.
Cia menarik napas lalu membuangnya pelan, "bokap pengen gue ngelanjutin sekolah di Amerika, di sana tinggal sama uncle Mutu. Tapi gue nolak karena gue nggak bisa jauh dari ortu dan kalian. Sampe sini paham kegundahan gue? Satu sisi gue nggak mau kecewain bokap sisi lain gue nggak bisa pergi secepat ini."