Ruby melingkarkan tangannya di leher kokoh Dhika, "uncle, kau sangat tampan. Jika sudah dewasa seperti Cia, aku ingin punya kekasih sepertimu." Mendengar itu semua tertawa.
Ruby hanya bisa memuji Dhika saja, dia tidak tau mau bicara apa karena sejujurnya dia sangat jarang berinteraksi dengan Dhika bahkan awal-awal dia takut.
"Gantengnya boleh, nyinyirnya jangan." Sahut Cia yang mendapat tatapan peringatan dari Dhika.
***
Setibanya di Las Vegas Dhika mengantarkan dulu Cia ke hotel tapi gadis itu mengatakan ingin menjenguk Elle, terakhir kali dia belum melihat kondisi wanita itu.
Dhika tidak melarang karena dia tidak ingin Cia berpikir bahwa dia masih tersangkut perasaan dengan wanita itu padahal Cia nggak berpikir sejauh itu.
Saat tiba di rumah sakit setelah istirahat sejenak Dhika lebih dulu menemui dokter pribadi Elle.
"Silahkan." Caroline mempersilahkan Dhika dan Cia duduk, mereka berbasa-basi sejenak sebelum masuk ke pokok permaslahan.