"Sebentar saja... Ku mohon..." kata Robin sambil menaruh kepalanya di bahu milik Awan, air matanya telah tumpah di baju milik Awan.
"Aku salah mengambil keputusan, akhirnya aku menyesal dengan apa yang sedang telah terjadi. Andai aku tidak menyakitimu mungkin kau masih berada di sisiku saat ini. Maaf..." kata Robin sambil menagis sesegukkan.
Awan yang tengah membelakanginya, pun ikut menangis. Perasaannya tidak bisa berbohong, pikiran mereka melayang berada di antara hari itu. Hari di mana segalanya terjadi.
"Maaf... Maaf..."
Lagi-lagi, hanya kata maaf yang keluar dari mulut milik Robin untuk gadis yang tengah di pelukannya itu.
Mizan yang melihat atasannya itu, hanya diam tidak membuka suara, dia seperti CCtv, akan membuka suara saat di perlukan.