Chapitre 143: Perjuangan Deril Part 4

Ketika Lea akan menjabat tangan ibunya Deril, mereka malah langsung mengangandeng madunya ke dalam. Dan tak menghiraukan Lea sama sekali. Tangan Lea hanya mengambang tak ada siapa yang membalasnya.

"Baby ..." lirih Deril sembari akan merangkul pundak Lea.

"Tak apa. Aku akan ke kamar, aku ingin istirahat," elak Lea dengan menahan air matanya.

Deril hanya bisa menghela nafasnya kesal. Ada apa sebenarnya? Ibu dan ayahnya tiba tiba datang tanpa di undang? Menyambutnya dengan Angel? Dan mereka tau itu dari mana? Lalu, mengapa Lea di abaikan? Aku sekarang harus bagaimana? Harus apa? Dan seperti apa?

"Arrghhhh ...."

Deril berteriak frustasi sembari menjambak rambutnya asal.

Lea masuk kedalam, ia berpapasan dengan momy, dady, dan juga Angel. Tak ada yang meresponnya sama sekali.

Lea pun langsung menuju ke kamarnya.

Lea menutup pintu dan luruh seketika, "Ya allah ... Mengapa jadi seperti ini? Apa arti dari semua ini? Apakah aku harus pergi? Dan mengakhiri semua ini?"