"Orang itu adalah Ardhan malik."
***
Doni terlihat tersenyum saat Tina menatapnya dengan tidak percaya dengan apa yang baru saja di katakannya, karena semua pebisnis tahu, betapa pemilihnya Ardhan dalam menerima sebuah proposal kerjasama, kecuali kalau dia merasa mendapatkan keuntungan lebih dari kerjasama itu. Atau bisa di katakan kalau Bian dan Ardhan tidak ada bedanya, dalam memilih-milih kerjasama yang akan di terimanya.
"Beneran pak? Kalau pak Ardhan yang akan membantu pak Doni?" ucap Tina untuk memastikan.
"Iya! Itu memang benar. Memangnya, ada berapa pebisnis yang bernama Ardhan malik," ucap Doni.
"Aku bahkan baru saja menemuinya untuk menandatangani lembar kerjasamanya," tambah Doni.
"Aku pikir dia sedang berada di korea," ucap Tina pada Doni.