Jeanna menahan napas ketika bibir Rain menjauh dari telinganya dan … mendekat ke bibirnya. A-apa ini? Apa Rain mabuk? Namun, Jeanna tak mencium bau alkohol dari pria itu.
Jeanna terkesiap ketika satu tangan Rain mendarat di lehernya, mengusapnya lembut. Kaki Jeanna terasa lemas. Tidak. Tunggu …
"Kau …" Suara Rain terdengar seperti geraman.
Jeanna menatap mata Rain dan … ia seolah tenggelam di sana.
"Kau memakai parfum murahan itu lagi?"
Jeanna mengerutkan kening. Ha? Apa?
Jeanna terlempar kembali ke kenyataan di depannya ketika Rain menarik diri dan menyipitkan mata marah.
"Kau memakai parfum murahan itu lagi, kan?!" ulang Rain dengan nada lebih keras.
Jeanna seketika tersadar, lalu dia membungkuk, hendak meminta maaf, tapi kepalanya malah menabrak wajah Rain, membuat pria itu mengerang kesakitan dan mundur. Jenna menegakkan tubuh dan terperanjat melihat Rain memegangi hidungnya. Itu … tidak patah, kan?
"Pak Rain!" panik Jeanna sembari mendekati Rain.