"Paman Huo."
Di dalam mobil, tangan kecil Fu Ziyang menyentuh rambut Ko yang hitam, licin dan lembut. Lalu dia bertanya dengan wajah imut, "Bibi tidak pulang hari ini?"
Kalau tidak, kenapa pamannya membawanya dan Ko pulang?
Huo Jingshen ingin istrinya, tapi dia juga ingin anjingnya. Tiba-tiba mata hitamnya menyipit. Dia melihat seorang wanita berdiri di depan gerbang halamannya.
Di bulan November ini langit sudah agak gelap pada pukul enam sore, suhu diluar hanya lima atau enam derajat.
Tapi wanita itu mengenakan gaun merah tipis dengan kaki telanjang, dan dia tampak seperti wanita jahat.
"Guk!" Ko menggonggong tegas saat melihat orang asing itu di pintu.
Lalu Fu Ziyang bertanya, "Paman Huo, apa orang itu pencuri?"
Huo Jingshen terdiam.
Dia tidak tahu apakah wanita ini pencuri atau bukan?
Tapi, memang selalu ada pencuri di mana-mana.
Huo Jingshen mengemudikan mobil dan menyalakan lampu jauh.