Mo Weiyi menatap ekspresi tegang Xiao Yebai. Tiba-tiba terlintas sesuatu dipikirannya.
Mo Weiyi teringat kalau dia sudah terlambat datang bulan cukup lama. Beberapa waktu yang lalu dia harus menyelesaikan masalah Bibi Jiang, jadi dia belum sempat periksa ke dokter. Apa dia sedang hamil?
Tetapi…..
Apakah dia sudah mencelakai janinnya?
Sekarang perutnya sakit sekali, jangan-jangan….
"Tidak!"
Mo Weiyi mulai mengeluarkan air mata, kemudian dia menangis sesenggukan.
Xiao Yebai mendengar suara isakan tangis itu, tapi dia hanya bisa menghibur Mo Weiyi dengan berkata, "Kita akan segera sampai di rumah sakit. Sabar ya."
"Xiaobai." Suara tangisan Mo Weiyi semakin keras, "Seharusnya aku tidak datang ke sini… huhuhu… ini semua salahku."
Xiao Yebai tidak tahu harus berbuat apa.
Dia paham Mo Weiyi memang seorang gadis yang cengeng, apalagi sekarang sudah larut malam dan dia jauh dari keluarganya, kemudian perutnya mendadak sakit.