"Hai, apa kabar !" kataku, aku menyerahkan anak itu kepadanya.
"Baik, bagaimana denganmu ?" tanyanya malu dan menunduk.
"Aku baik Ris! kamu mau ke New York ?" tanyaku, aku memintanya duduk di depanku, Riska mengangguk.
"Suamimu tidak ikut ?" tanyaku pelan, dia menggeleng kepala.
"Sibuk, Jun! aku di undang sahabatku! dia temanku waktu SMU dulu! kami sangat dekat! aku tak bisa menolaknya! lalu kamu ?" tanyanya, aku terdiam.
"Aku menemui pacarku! dia tinggal di New York juga !" jawabku, dia menatapku tertegun.
"Oh, syukurlah !" katanya, terdiam.
"Oh ya, kamu nomor kursinya di mana ?" tanyaku, dia menunjukan tiketnya.
"Wah kita bersebelahan !" aku pun menunjukan tiketnya. Dan kami pun mengobrol, sampai akhirnya keberangkatan pun tiba. Kami naik pesawat, entah kenapa Andrew begitu dekat denganku.
"Maafkan Andrew !" ucapnya malu.
"Santai saja Ris!! kan perjalanannya akan panjang, anak-anak pasti suka kesal di pesawat !" kataku, dia mengangguk.