MENUJU DUNIA SIHIR : LONDON - PARIS ....
Keesokan paginya aku terbangun, dan melirik ke arah sampingku. Aku tertegun mas Sanjaya sedang menatapku. Rupanya sudah bangun duluan.
"Kenapa memandangku seperti itu ?" tanyaku, aku menyembunyikan wajahku, malu. Dia tertawa dan memelukku dan mencium keningku setelah membuka tanganku.
"Kenapa malu? setiap bangun tidur, pasti kelihatan jeleknya !" katanya bercanda.
"Mas sendiri !" kataku mencubit pipinya.
"Ha ... ha ... !" tawanya, kemudian terdiam dan menatapku sambil membelai pipiku.
"Terima kasih! kurasa mahluk itu yang ada didalam tubuhku! Aku tak bisa mengendalikan hawa nafsuku bila dia hadir !" katanya, aku mengangguk dan membalasnya membelai wajahnya yang kasar karena bulu di dagu, kumis tipisnya yang belum di cukur.
"Tapi ini belum selesai mas! kita ... untuk sementara belum bisa melakukan ...itu " bisikku, dan kemudian mas Sanjaya melumat bibirku lembut.
"Benarkah! masih ada mahluk lain ?" tanyanya, aku menggeleng.