Karena tahu jawaban Chelsea pasti sama, Andin pun langsung menyudahi pikirannya yang tidak-tidak. "Baiklah, tunggu sebentar, ya."
Chelsea mengangguk dan Andin menutup pintu dan mengunci mobilnya. Karena takut anak itu diculik orang, Andin membuka kaca mobil dan mengunci pintu di bagian penumpang agar Chelsea bisa menghirup udara.
"Tumben dia parkir mobil di sini," kata Andin saat melewati mobil Rendra yang terparkir di bawah kanopi. Padahal biasanya suaminya itu akan memarkir mobil di dalam garasi.
Tapi Andin tak peduli, ia berjalan terus hingga memasuki pintu depan yang bahkan tak terkunci. Ia terheran-heran, karena tak biasanya Rendra seperti itu. "Mungkin dia buru-buru," kata Andin dalam hati.
Andin pun bisa menyimpulkan. Jika dilihat dari mobil Rendra yang terparkir bukan pada tempatnya, serta pintu masuk depan rumah yang hanya didorong tanpa dikunci membuat Andin menganggap bahwa suaminya itu benar-benar sedang buru-buru. "Mungkin ada yang dia lupa," pikir Andin lagi.
Sakitnya tuh di sini, di dalam hatiku. Eaaa ^^ Hukum tabur tuai ternyata berlaku di cerita novel, Guys. Heheh