Entah mengapa, hanya dengan mendengar komentar prajurit tentang kepemimpinannya saja sudah bisa membuat Obaja merasa sedikit senang. Bila memang semua itu dikatakannya dengan tulus, meski gagal dalam misi ini pun Obaja akan merasa sanhat terhormat—tidak, ia masih berusaha terlihat tegar dan menguatkan dirinya. Misi ini akan berhasil! Itu yang selalu dikatakan untuk dirinya sendiri.
"Aku harap apa yang kamu nilai tentangku memang benar adanya dan keluar dari mulut dan hatimu."
"Aku hanya mengatakan tentang kejujuran. Seorang prajurit harus mempercai rekan mereka. Itu adalah hal yang utama. Anda adalah pemimpin kami dan juga rekan seperjuangan. Apakah mungkin aku berbohong?" Ia membalik perkataan Obaja dengan sangat mudah.
"Waow … mulutmu manis sekali. Siapa yang mengajarimu berkata manis seperti itu, hm?"