Chapitre 170: Bangkai yang tercium

Jalanan aspal mulai ramai dengan kendaraan berlalu lalang. Trotoar di sisi kiri dan kanan jalan menjadi jalur bagi para pejalan kaki. Kebanyakan dari mereka adalah murid sekolahan. Langit berwarna biru cerah tanpa ada awan, menjadi awal yang baik untuk memulai hari.

Terkecuali bagi gadis berkulit sawo matang. Meski sudah berusaha bersikap sebiasa mungkin, nyatanya Tiara tak bisa sepenuhnya menutupi apa yang dia rasakan. Gejolak kegugupan berhasil menggoyahkan fokusnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Nia yang ternyata menyadari perubahan sikap gadis di sebelahnya. "Kalau kau sakit sebaiknya ku antar pulang saja."

"Em ... tidak, aku sungguh baik-baik saja," jawab Tiara memaksakan sebuah senyuman. "Mungkin karena cuacanya panas hehe ..."