Chapitre 103: Bekerja atau menemani anak yang sakit?

"Maafkan aku sayang," sesal pria tampan berlutut, menggenggam tangan wanita cantik yang berdiri di depannya dengan wajah datar. Wanita berambut coklat memutar bola matanya, kesal dengan kelakuan pria tak tahu malu yang sedang berlutut.

"Lepaskan tangan kotormu dari tubuhku," tegas wanita itu menghempaskan tangan si pria. Namun pria berlesung pipi menggelengkan kepala, mengeratkan genggamannya. "Ck, ku bilang lepas!" sergah wanita bermanik coklat yang kini terlehat merah.

Setelah diteriaki seperti itu, baru pria berjaket hitam perlahan melepas genggaman, membiarkan wanita yang ia cinta berjalan menjauh. Merutuki kebodohannya sudah berselingkuh. Kini ia kehilangan wanita yang selama ini menemani disaat bahagia maupun susah. Yang selalu mengulurkan tangan saat orang lain mendorongnya.