Tengah malam yang dingin Syifa terjaga dari tidurnya. Rupanya dia baru sadar kalau dia telah tertidur sehabis pulang dari rumah dini. Dia melangkah keluar kamar menuju ruang tamu hingga menyadari kalau pintu rumah juga belum terkunci. Dia keluar rumah ditengah malam yang gelap hanya sinar rembulan memantulkan cahayanya. Disepinya malam dia merasa seorang diri. Dia menatap langit dan berucap "Tuhan malam ini begitu sunyi. Aku merindukan saat-saat keluargaku ada di sisiku ada kebahagiaan walaupun hidup pas-pasan. Canda tawa mereka adalah semangatku. Tuhan kembalikan kebahagiaanku yang dulu."
Syifa kembali masuk rumah dan menutup pintu rapat-rapat serta menguncinya. Dia berjalan menuju ke dapur dan membuat teh panas untuknya. Dibawanya teh panas itu di ruang tengah, dinyalakannya televisi untuk teman minum teh sambil makan cemilan yang ia ambil dari sisa bekal hiking kemarin.