"Kalau begitu, cepat naik." Pavlo meminta Biserka untuk segera naik ke bahunya.
Biserka terdiam sejenak. Dia ragu untuk menerima bantuan yang Pavlo tawarkan. "Uhm, apa kau bisa memanggilkan Mataya saja, Pav?"
"Jika aku panggil Mataya kemari pun, memangnya dia bisa membawamu? Sudah, ayo cepat naik ke bahuku. Nanti aku akan pijat kakimu yang terkilir di dalam pesawat. Yang lain pasti juga sudah menunggu kita. Jangan buat mereka menunggu dan khawatir karena kita." Pavlo kembali meyakinkan Biserka untuk segera naik ke bahunya.
"Ba—baiklah. Tapi aku berat. Apa kau bisa membawaku?"
"Tidak masalah. Aku sudah biasa membopong Benvolio jika dia terluka."
"Hah?" Biserka mengernyitkan kening nya bingung dan sedikit terkejut mendengar pernyataan Pavlo.
"Never mind. Ayo, cepat naik." Pavlo segera mengalihkan topik perbincangan tersebut karena menyadari akan menjadi canggung. Dia kembali meminta Biserka untuk segera naik ke bahunya agar Pavlo dapat segera menggendong nya.