Chapitre 288: Tikaman di Tengah Ledakan

Laut Jawa.

Pertarungan antara dua lelaki kelas platinum terus membuat udara di sekitar medan pertempuran terus bergetar. Dentuman-dentuman nyaring dari peraduan dua senjata, membuat jantung orang-orang yang mendengarnya berdegup tidak karuan.

Bagi mereka, suara dentuman itu bagai genderang perang yang menyatakan akan akhir suatu peradaban.

Tidak ada yang berani mendekati kedua lelaki yang saling beradu kekuatan itu. Semua orang menjauh, mau itu dari Nusa dan Suanggi. Pertarungan keduanya sudah melebihi kemampuan orang biasa. Tidak ada yang bisa membantu, mereka hanya dapat menonton.

Ini pula yang dirasakan oleh seorang perempuan yang berdiri di atas dek pesawat induk Nusa. Melihat pertarungan dahsyat di depan sana, walau takut tapi dia tidak merasakan nyalinya ciut. Sebaliknya, suatu harapan semakin tumbuh dalam dirinya.

Dia ingin menjadi seperti mereka. Berada di dunia yang ditapaki oleh mereka para platinum.