Setelah membeli sayuran, asisten rumah tangga Arga pun langsung saja masuk ke dalam rumah.
Perlahan dia mulai melangkahkan kakinya langsung masuk ke arah dapur. Asisten rumah tangga itu tidak berani untuk melirik ke arah manapun juga karena dia takut akan bertemu dengan Arga. Asisten rumah tangga itu pasti akan sangat gemeteran jika berjumpa dengan Arga. Dan hal itu pasti akan memancing kecurigaan Arga. Dia tidak mau kalau sampai hal itu terjadi.
Karena terus memandang lurus ke depan, asisten rumah tangga tersebut sampai tidak sadar bahwa di sebelah kanannya tengah tergeletak mayat Arga yang sedang melotot dengan kepala yang bercucuran darah.
Bahkan saat itu kaki asisten rumah tangga tersebut tidak sengaja menginjak darah segar milik Arga. Hanya saja dia tidak menyadarinya sama sekali. Bahkan dia tidak menyadari bahwa banyak pecahan kaca dari vas bunga yang pecah saat meja yang menjadi tempat letak vas bunga tersebut terguling dan menimpa tubuh Arga.