"Hehe, maaf, Sayang. Abisnya kamu juga sih. Ditanya malah jadi ngelamun. Ayo dong, Sayang. Ayo cerita saja," paksa Azam. "Mengapa bisa kamu menjadi tidak fokus seperti itu? Kenapa?" tanya Azam.
"Mmm ... itu sebenarnya karena ada masalah, Mas. Bukan masalah yang besar kok. Hanya masalah kerjaan saja kok. Biasa, Mas, urusan di rumah makan," bohong Isabel.
'Duh ... lagi-lagi aku harus berbohong seperti ini. Maafkan aku ya, Mas'. Batin Isabel.
'Ya Allah ... suami macam apa aku ini, Ya Allah? Aku telah membiarkan istriku berjuang sendiri mencari uang hingga dia mendapat masalah dan menjadi terluka seperti itu. Aku sungguh tidak becus menjadi seorang suami. Maafkan, Mas Azam ya, Sayang'. Batin Azam.
"Sayang," ucap Azam.
"Iya, Mas," sahut Isabel.
"Maaf," ucap Azam.
"Maaf? Maaf untuk apa, Mas?" bingung Isabel.