Soraya mendelik ke Ratna, dongkol.
Seperti biasa, dia selalu lebih dulu tahu tentang apapun ketimbang kedua nyonya ini.
"Surprise!" kata Ratna santai tanpa dosa.
"Yudisthira... kamu seorang dokter!" Nindy memandang kagum ke suaminya.
"Aku hanya mau menjadi dokter bagi dirimu!" sahut Yudisthira Salman mesra.
Yudisthira Salman meninggalkan profesinya sebagai seorang dokter untuk menggantikan tugas ayahnya di Salman Corporation.
"Yudisthira... kamu mengejutkan aku!" kata Nindy antara marah dan bahagia.
"Hahaha... Maafkan aku sayang! Aku sendiri sudah lupa dengan profesi-ku ini. Aku melupakan jaket putih. Hidupku berganti bentuk. Pekerjaan ku perusahaan Salman sangat bertentangan dengan profesi ku ini. Pekerjaan dokter menolong orang. Sementara pabrik senjata berhubungan dengan kekerasan bahkan mungkin sekali pengrusakan, kematian dan pembunuhan!" jelas tuan Yudistira Salman.
Mereka semua mendengarkan dengan perasaan kagum.
Tuan Yudisthira Salman melanjutkan ceritanya.