*****
Suara bel membuat Kiya yang sedari tadi menonton televisi, menengok ke arah pintu.
"Siapa yang datang, ya?"
Beberapa menit yang lalu Bima mengirimnya pesan, untuk tak menunggunya makan malam karena dia akan makan di rumah sakit, dia belum selesai menangangi semua pasiennya, mungkin saja Bima akan pulang telat hari ini. Jadi bisa dipastikan bahwa yang menekan tombol bell rumahnya bukanlah Bima.
Kiya akhirnya beranjak dari posisinya kini dan berjalan sangat pelan karena merasakan kakinya yang sangat nyeri bukan main, setelah perjuangan panjang akhirnya dia sampai di depan pintu dan langsung membukanya.
Untuk sesaat Kiya di buat terpana dengan sosok yang berada di hadapannya kini, dan di detik berikuty senyumnya mengembang dengan sempurna mendapati Raka yang berdiri kikuk di depan pintu rumahnya.
"Kamu ngapain ke sini?"
Raka terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya membuka suara, "Lutut lo masih sakit?"
Hayoloh Raka percaya sama ucapan Kiya nggak yah?
Terima kasih yang masih setia menjadi pembaca setia... Jangan lupa untuk krimkan power stone dan tinggalkan komentar di part ini.