Manfaat Riri menginap di rumahnya adalah kulkas di kamarnya sekarang penuh dengan makanan. Mulai dari segala macam keripik, kacang-kacangan, roti, sampai buah dan sayur. Kiya jadi terpaksa bangun lebih pagi untuk membangunkan anak itu yang ada kelas pagi ini, padahal dia seharusnya tidur sampai siang.
"Raka nanyain kabar lo terus. Padahal kalian masih di satu kota yang sama, tinggal samperin aja susah amat, ya? Atau hubungin ke lo langsung. Lo chat dia lah, berisik banget hp gue."
Kiya meletakkan sendoknya, menyesap teh hangat. Mengulur waktu untuk memberi jawaban. Bahkan dia juga menatap mug lebih lama.
"Kiya?"
"Iya, nanti gue telepon Raka."
"Kalian lagi ada masalah apa, sih?"
"Nggak ada."
Riri mengerti. Jadi dia beranjak dari kamar untuk mengambil tas selempang, berjalan hendak keluar dari kamar.
"Lo ada kelas jam berapa?"
"Siang."
"Iya, jam berapa?"
"Ih bawel deh lo. Kalau selesai kelas lansung duluan balik aja ke sini nggak usah nunggu gue."
Peluk Tara erat-erat, ya. Kasian, tapi dia salah juga huhuhu
Aku nggak akan capek ingetin kalian untuk kirim powerstone untuk mendukung karya ini dan author ya...