suara kicauan burung, terdengar mengalun indah menyapa dunia dan seisinya. namun tidak dengan dua sejoli yang yang masih saling berpelukan.
Zahra yang lebih dulu terbangun, menatap laki-laki yang kini memeluknya dengan erat. senyum menghiasi wajah cantiknya, teringat pergulatan panas mereka semalam, dan pengakuan dari Brian. kini hatinya tidak lagi cemas setelah semuanya terungkap. namun dirinya tidak akan memberikan kesempatan untuk mereka berbuat jahat pada dirinya juga pada Al.
Waktu menunjukkan pukul enam, Zahra berusaha melepaskan diri dari pelukan brian, yang semakin erat.
"Mau kemana Sayang?" Zahra kembali terjatuh dalam pelukan Brian.
"Brian, ini sudah siang. aku harus menyiapkan sarapan untuk kalian ." Zahra berusaha melepas pelukan Brian, namun tenaganya kalah dengan tenaga Brian.
"Satu lagi ya," Bisik Brian di telinga zahra. tangannya meremas gundukan kembar milik Zahra. membuat sang pemilik mendesah.