"Cepat padamkan api! Padamkan api!"
"Ada seorang pria yang berlari masuk!"
"Matikan dulu, apinya sudah semakin besar. Kemungkinan besar mereka berdua sudah meninggal…."
Ada asap gelap dari api yang membesar dan mengaburkan pandangan. Gu Chen mendengar teriakan Ning Xin'er meminta tolong dengan samar-sama. Dia berbaring dan menyeretnya keluar melalui pintu dengan kedua tangan. "Sini, aku menyelamatkanmu."
"Kakak, aku mohon bertahanlah!"
Percikan api terus mengenai punggung tangannya dan membuat kulitnya terluka. Kaca jendela mobil menggoresnya dan meninggalkan luka panjang dengan darah merah terang di tangannya demi melindungi Ning Xin'er.
Ning Xin'er setengah sadar dan hanya bisa mendengar suara jelas yang memanggil dirinya kakak yang begitu lembut sekaligus hangat.