"Jika ku tau kau bisa memasak seharusnya aku meminta bantuanmu sejak awal."
Erix tertawa mendengar keluhan Zoa. "Kau yang sombong dengan tak mau menerima bantuan dan mengejekku tadi, Nona."
Kini Zoa yang tertawa. "Ah untuk yang tadi, maafkan aku. Aku hanya asal bicara karena tak tau kalau kau adalah seorang chef."
Kedua orang itu tertawa dengan candaan mereka. Sedangkan di tempat lain, Harry baru saja masuk ke dalam kamar Lucas setelah mematikan sambungan telepon-nya. Ia melihat ke arah Mike yang fokus melihat ke Lucas yang terlelap dengan bantuan pernapasan. Ia menghela napas, kenapa Lucas selalu saja mengalami hal-hal yang tak diinginkan? Ia selalu merasa bodoh karena tak bisa menjaga Lucas dengan baik, tapi permasalahan selalu datang saat ia juga tak ada di samping Lucas. Ah ... itu membuatnya frustasi!
"Apa Erix akan ke sini, Harry?"
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^