Hari itu, Ricard yang mencoba untuk menenangkan pikiran nya, kini merasa gagal berkali-kali. Kini ia menyibukkan diri di kantor, dengan berbagai macam pekerjaan yang ia kerjakan. Namun, pikiran nya masih tertuju pada kejadian semalam di bar.
"Oh tuhan, kenapa aku tidak bisa melupakan kejadian semalam ? Kenapa sangat sulit melakukan sesuatu yang di katakan Alfaro tadi ? Padahal aku cukup melupakan nya saja." ucap Ricard sembari memukuli kepala nya sendiri frustasi.
"Bagaimana cara mengatasi semua ini ? Seperti nya aku harus bicara dengan Laura untuk meluruskan apa yang terjadi semalam. Aku tidak bisa hanya diam begini, batin ku sungguh tersiksa." ujar Ricard yang kemudian ia pun bangkit dari kursi putar nya yang empuk. Dan ia pun segera meninggalkan kantor.
"Batalkan rapat hari ini, aku ada urusan penting." kata Ricard pada sekretaris nya.
"Baik pak."